Kritik Anies, Ferdinand Hutahaean Sebut Pengecatan Atap Rumah Tidak Bermanfaat untuk Jakarta

18 Januari 2021, 11:15 WIB
Ferdinand Hutahaean tanggapi kampung warna warni di DKI Jakarta yang merupakan hasil kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /

JURNALPALOPO - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sepertinya memiliki daya tarik untuk dikritik. Sperti yang dilakukan Ferdinand Hutahaean kembali memberikan kritik sekaligus sindiran atas 'prestasi' Anies. 

Sebelumnya, DKI Jakarta meraih penghargaan Keterbukaan Informasi Publik yang diberikan pada 25 November 2020 lalu.

Prestasi inilah yang kemudian jadi bahan kritikan Ferdinand kepada Anies Baswedan. Dalam cuitannya, ia bertanya kepada gubernur DKI terkait prestasi tersebut.

Baca Juga: 8 Hal yang Dapat Mempengaruhi Aura Anda Secara Negatif

"Nies, nanya dong, boleh yah? Kan dapat penghargaan keterbukaan informasi dari KIP," cuit Ferdinand, tulis akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu, 17 Januari 2021.

Ferdinand Hutahaean ternyata ingin menanyakan perihal proyek flyover Tapal Kuda dan pengecetan atap rumah di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta.

Sebelumnya pada 16 Desember 2020, Pemprov DKI Jakarta melalui petugas PPSU mengecat atap rumah sebanyak 168 rumah di RW 01, 02, 03, dan 05, Kelurahan Lenteng Agung.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mempercantik dan memperindah kawasan Kota Jakarta Selatan jika dilihat dari atas flyover tapal kuda.

Baca Juga: Jepang Bantah Laporan Terkait Pembatalan Olimpiade Tokyo

Tidak sampai di situ, Ferdinand juga mempertanyakan siapa yang mengerjakan proyek pengecatan atap rumah tersebut.

Dia juga menanyakan soal perusahaan mana dan proses dari pemilihan perusahaan yang mengelola proyek, apakah ditunjuk secara langsung atau melalui tender.

Selain itu, Ferdinand juga menanyakan nilai dari proyek tersebut.

"Nies, yang ngerjain proyek pengecatan atap rumah sekitar Flyover Tapal Kuda itu siapa? Perusahaan apa? Itu penunjukan langsung atau tender? Berapa nilai proyeknya? Terima kasih @aniesbaswedan," kicau Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Ikuti 7 Tips Sederhana dan Efektif Ini Dirumah Untuk Mengobati Mual

Cuitannya tersebut mendapat tanggapan dari warganet. Salah seorang dari mereka membalas komentar Ferdinand.

"Transparansi dan akuntabilitas ada prinsip dasar Pemerintahan modern demokratis. Selain itu mentalitas tilep," kata akun dengan nama @SembiringDalton.

Komentarnya tersebut kembali ditanggapi Ferdinand Hutahaean. Dia menyampaikan sebagai penerima penghargaan seharusnya terbuka dengan pertanyaan tersebut.

"Sebagai penerima penghargaan keterbukaan informasi mestinya lebih terbuka," cuit Ferdinand.

Baca Juga: Pemerintahan Trump Mencabut Lisensi Tertentu untuk Menekan Huawei

Sementara akun warganet lain mengatakan jika Anies Baswedan tidak mungkin tahu soal itu. Akun tersebut menyebut Anies hanya menerima langsung jadi tanpa ingin menyusahkan diri.

"Mana tau dia bang kan bang @aniesbaswedan hanya menerima langsung jadinya aja ga pake tau urusan ribet seperti itu yg dia tau yg penting jadi terus dia dapat penghargaan atas kerja kerasnya haha," kicau akun @Alvin_anwar77.

Ferdinand menilai pengerjaan pengecetan atap rumah telah menghabiskan banyak anggara namun tak bermanfaat bagi Jakarta.

"Nyontek doang bangganya pendukung @aniesbaswedan luar biasa besar melihat pewarnaan atap rumah sekitar Flyover tapal kuda Jaksel. Karya tak original, menghabiskan anggaran banyak, tapi tak bermamfaat untuk Jakarta," tulisnya di akun @FerdinandHaean3.

Baca Juga: Fenerbahce jadi Pelabuhan Selanjutnya, Mesut Ozil Unggah Nomor Punggung yang akan Dipakai

Selain itu, ia pun menganggap bahwa hal tersebut tak bisa menyelesaikan masalah yang ada di Jakarata.

"Tak mampu selesaikan masalah Jakarta, dia alihkan mata rakyat," tukasnya.

Hal itu pun ditanggapi oleh salah sau pengguna Twitter dengan akun @AntonStefanus.

"Sampe kapan ya Bang. Jakarta mesti menanggung cobaan ini??" tulisnya.

Baca Juga: Lakukan Tips dengan 4 Produk Alami Ini, Dijamin Cepat Mengatasi Sakit Gigi

Lantas, Ferdinand pun kembali membalas pertanyaan dari pengguna tersebut.

Ia menyerukan bahwa Jakarta harus bersabar hingga tahun depan.

"Jakarta harus sabar sampai 2022, kecuali @KPK_RI berani nangkap
@aniesbaswedan minggu ini atas dana Formula E yang tak jelas rimbanya dan gelap gulita..!!" tulisnya.

Beberapa kali Ferdinand meyinggung soal dana Formula E yang ia nilai tak jelas hingga kini.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: PR Cirebon PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler