Network
JURNAL PALOPO - Sahur adalah salah satu amalan yang hanya dilakukan saat bulan Ramadhan.
Makan sahur dilakukan saat dini hari sebelum waktu memasuki adzan Subuh. Amalan ini adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan dilakukan karena berpahala dahsyat.
Dengan makan sahur, tubuh akan semakin kuat menjalani puasa Ramadhan. Selain itu, terdapat keberkahan dan pahala yang luar biasa di dalamnya.
Baca Juga: Saga Transfer Samsul Arif Berlanjut, Abaikan Persebaya Lalu Arema FC, Pemilik 11 Gol Jadi Sorotan
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Mintalah pertolongan (tambahan kekuatan) dengan makan sahur untuk berpuasa pada siang hari. Dan (mintalah pertolongan) dengan menyedikitkan makan pada siang hari untuk bangun pada malam hari." (HR. Hakim)
Dalam hadis lain, Rasulullah juga bersabda, "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan." (HR. Nasa'i dan Ahmad)
Menurut Imam Nawawi, "Barokah makanan sahur secara dahir (tampak), yaitu dengan kuatnya badan ketika berpuasa, menjadikannya rajin beribadah, dan menjadikannya termotivasi menambah amalan puasanya, karena puasa tampak ringan baginya setelah makan sahur. Inilah makna yang benar dari makan sahur.
Baca Juga: Fix, Higor Vidal Merapat ke Persebaya? Coach Aji Santoso Pastikan 2 Pemain Asing
Selain itu, bangun sahur dapat menjadikannya berdoa dan berdzikir pada waktu yang mulia, yaitu waktu ketika turun Ar-Rahmah, serta diterimanya doa dan diampuninya dosa.
Seorang yang bangun sahur dapat berwudhu kemudian mengisi waktunya dengan berdoa, berdzikir, shalat malam, dan menyibukkan diri dengan ibadah lainnya hingga terbit fajar."
Dalam sebuah riwayat dikatakan pula bahwa orang-orang yang makan sahur, akan didoakan oleh Allah dan malaikat-Nya.
Ibnu Hibban dan Thabrani meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur."
Secara medis, makan sahur juga sangat membantu tubuh dalam menjaga keseimbangan gizinya.
Ketika seseorang menjalankan puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan gizi selama setengah hari. Oleh karena itu, untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi cukup yang bisa didapat saat makan sahur.
Adapun waktu makan sahur, dianjurkan untuk berhenti sesaat menjelang azan Subuh.***
