Meninggal di Bulan Ramadhan Termasuk Husnul Khatimah atau Tidak? Kenali Tanda-tandanya

13 April 2022, 08:06 WIB
Ilustrasi meninggal dunia /PIXABAY/Viki_B/

JURNAL PALOPO - Bertemu Ramadhan tampaknya rasa syukur dan bahagia dirasakan umat muslim hampir di seluruh penjuru dunia.

Segala persiapan jelang Ramadhan tentunya telah disiapkan umat muslim, termasuk berniat untuk tetap di jalan Allah SWT, karena bulan tersebut menjadi bulan penuh berkah yang dijumpai sekali setahun.

Disamping telah menyiapkan bertemu Ramadhan selama sebulan, tak jarang terjadi saudara kita umat muslim terlebih dahulu pulang dipangkuan sang pencipta yakni Allah SWT, setelah menjalani ibadah puasa di awal Ramadhan.

Baca Juga: FIX! Ciro Alves Diumumkan 14 April? Ardi Idrus Ikuti Jejak Hariono, Bek Rp1.38 M Persib Dibidik Madura United

Terkait meninggal di bulan Ramadhan, ada anggapan dari masyarakat bahwa meninggal di bulan penuh berkah dan mulia merupakan tanda akhir hidup yang baik atau husnul khatimah.

Tentunya umat muslim menginginkan semua meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

Husnul khatimah merupakan salah satu tanda kebaikan seorang hamba selama hidup di dunia.

Lalu, apakah husnul khatimah itu dan meninggal di bulan ramadhan apakah termasuk? Simak penjelasannya.

Baca Juga: Duka Bercampur Haru! 2 Pemain Andalan Persib Bandung Hengkang, Bobotoh Sambut Kedatangan Ciro Alves

Husnul khatimah suatu keadaan seorang muslim sebelum meninggal dunia ia mendapat taufik untuk menjauhi hal-hal yang mengundang kemurkaan Allah.

Bahkan bertaubat dari dosa-dosa dan maksiat, serta menjadi taat dan beramal shaleh, kemudian meninggal dalam keadaan tersebut.

Rasulullah SAW bersabda seperti berikut.

"Dari Anas ia berkata, Rasulallah saw bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Dia akan mempekerjakannya. Beliau ditanya, bagaimana Allah mempekerjakannya wahai Rasulallah? Beliau menjawab, Allah memberinya taufik untuk beramal shaleh sebelum ia meninggal [H.R. at-Tirmidzi (2142), Ahmad (11625), Ibnu Hibban (341)].”

Baca Juga: Seleksi Pemain Asing, Persib Bandung Bakal Rekrut Pemain Jepang

Adapun tanda husnul khatimah yang dapat dilihat banyak orang yakni bentuk kabar gembira dan tanda keridla-an Allah swt.

Hal itu menunjukkan keutamaan dan karamah Allah kepadanya. Demikian seperti yang tercantum dalam firman Allah:

"Sesungguhnya orang-orang yang menyatakan, Rabb kami adalah Allah kemudian mereka istiqamah (dengan pernyataan itu), maka malaikat akan turun (memberi berita bahwa) jangan kalian takut dan jangan pula bersedih. Bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepada kalian [Q.S. Fushilat (41): 30].”

Berikut adalah tanda-tanda Anda husnul Khatimah.

Baca Juga: Wajib Tahu! Pahala Dahsyat Makan Sahur: Didoakan Allah dan Para Malaikat-Nya

1. Mampu mengucapkan syahadat di akhir hayat (Laa ilaaha iilaallah). (lihat Sunan Abi Dawud, hadits no. 3116 dan Shahih Sunan Abi Dawud, hadits no. 2673).

2. Dahi mengeluarkan keringat, sebagaimana riwayat dari Buraidah ibn al-Hushain (lihat Musnad Ahmad, hadits no. 22513.

3. Meninggal pada malam atau hari Jum’at (lihat Musnad Ahmad, hadits no. 6546, Sunan at-Tirmidzi, hadits no. 1074).

4. Terbunuh di medan perang di jalan Allah/membela agama Allah (lihat Q.S. Ali Imran (3): 169-170, Shahih Muslim, hadits no. 1915).

Baca Juga: Saga Transfer Samsul Arif Berlanjut, Abaikan Persebaya Lalu Arema FC, Pemilik 11 Gol Jadi Sorotan

5. Orang yang meninggal karena wabah penyakit (lihat Shahih al-Bukhari, hadits no. 2830 dan 3474, Shahih Muslim, hadits no. 1916).

6. Orang yang meninggal karena penyakit perut (داء البطون) (lihat Shahih Muslim, hadits no. 1915).

7. Orang yang meninggal karena tertimpa benda/bangunan (الهدم) dan yang mati karena tenggelam (lihat Shahih al-Bukhari, hadits no. 2829 dan Shahih Muslim, hadits no. 1915).

Baca Juga: Fix, Higor Vidal Merapat ke Persebaya? Coach Aji Santoso Pastikan 2 Pemain Asing

8. Wanita yang meninggal setelah melahirkan, atau ketika dalam keadaan hamil (lihat Sunan Abi Dawud, hadits no. 3111, Musnad Ahmad, hadits no. 17341, Kitab al-Janaiz karya Syaikh al-Albani, hal. 39).

9. Orang yang meninggal karena terbakar dan karena peradangan pada selaput dada/alblora (lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhib karya Syaikh al-Albani, no. 1396).

10. Meninggal karena mempertahankan agama, harta, atau jiwa (lihat Sunan at-Tirmidzi, hadits no. 1421).

11. Meninggal ketika ribath; menjaga wilayah perbatasan dari serangan musuh (lihat Shahih Muslim, hadits no. 1913).

Baca Juga: TOP 5 Berita Transfer Hari Ini: Persebaya Incar Vidal, Borneo FC Gaet Pato, Persib Ditolak Pemain Label Timnas

12. Meninggal ketika sedang melakukan ketaatan/amal shaleh, misal sedekah, shalat, puasa, dan sebagainya (lihat Musnad Ahmad, hadist no 22813).

Orang yang sedang berpuasa lalu meninggal dunia dikategorikan sebagai orang yang meninggal saat menjalankan ketaatan kepada Allah swt.

Namun, meninggal di waktu tersebut belum dapat dipastikan bahwa ia adalah penghuni surga.

Perlu diingat, bahwa husnul khatimah hanya berlaku bagi mereka yang beriman dan meninggal dalam keadaan beriman, serta ketaatan yang dikerjakan juga serta merta karena mengharap ridla Allah SWT.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler