Gangguan makan seperti anoreksia, bulimia dan pesta makan dapat menyebabkan hot flashes karena sistem kekebalan yang lemah.
Penurunan fungsi kekebalan dapat mengganggu hipotalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh dan menyebabkan semburan panas.
6. Kehamilan
Sebuah penelitian mengatakan, sekitar 35 persen wanita melaporkan hot flash selama kehamilan, sementara 29 persen setelah melahirkan.
Baca Juga: Kenali Pengertian BODMAS dan PEMDAS dan Kapan Digunakan dalam Penyelesaian Soal Matematika
Baca Juga: Kuis: Perhatikan Objek dan Selesaikan Persamaan Soal Matematika dalam Gambar
Mereka terutama terjadi karena fluktuasi hormonal dan transisi reproduksi selama kehamilan. Juga, tampaknya meningkat seiring usia kehamilan dan menurun setelah melahirkan.
7. Obesitas
BMI tinggi atau obesitas terkait dengan hot flashes. Beberapa teori telah menunjukkan bahwa orang gemuk memiliki lebih banyak jaringan adiposa atau lemak tubuh yang bertindak sebagai penyekat.
Ini juga bertindan untuk menghambat pelepasan panas, sehingga menyebabkan lebih banyak episode semburan panas. Selain itu, pada wanita gemuk, kadar estrogen yang rendah dapat memicu gejala lebih sering.