JURNALPALOPO.COM - Mungkin selama ini bisul biasanya muncul di sekitar wajah, leher, ketiak, bahu, bokong atau paha, namun siapa sangka jika ternyata benjolan itu juga bisa muncul di sekitar vagina.
Bisul di vagina atau folikulitis pada kemaluan bisa terjadi akibat infeksi dan peradangan hingga timbul nanah.
Dan tentunya membuat kita merasa tidak nyaman melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan mungkin tidak bisa melakukan apapun karena rasa sakit yang dialami.
Baca Juga: Konsumsi Makanan ini Saat Sarapan, Bisa Menunjang Diet Anda
Biasanya terjadi akibat infeksi kulit di bagian folikel rambut vagina, atau kelenjar minyak yang tersumbat.
Diawali dengan kulit yang tampak memerah, lalu bengkak dan timbul benjolan. Lalu sekitar seminggu setelah infeksi, akan muncul nanah di dalam bisul.
Gejala bisul di vagina / Folikulitis pada kemaluan awalnya akan terasa gatal, hingga kemudian meradang dan terasa nyeri.
Namun demikian, kenali beberapa penyebab tumbuhnya bisul pada vagina, berikut ini.
Baca Juga: Tahukah Anda Kapan Waktu yang Pas untuk Minum Kopi?
Infeksi Kulit di Area Vagina
Bakteri Staphylococcus Aureus, Escherichia Coli dan Chlamydia Trachomatis umumnya menjadi penyebab terjadinya bisul pada vagina.
Selain itu, bakteri yang menginfeksi di area rambut kemaluan juga bisa menjadi penyebab timbulnya bisul.
Infeksi jamur
Baca Juga: Mau Lemak di Perut Hilang? Ada Beberapa Makanan yang di Rekomendasikan Bisa Membakar Lemak Perut
Bisul di kemaluan biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur. Paparan bakteri atau jamur dapat terjadi melalui kontak tubuh dengan seseorang yang sudah terinfeksi
Beberapa gejala infeksi jamur ialah rasa sakit saat berhubungan intim, garal, dan cairan vagina yang berlebihan
Dermatitis
Eksim mengacu pada kondisi kulit yang menyebabkan kulit meradang, bengkak, iritasi, dan gatal.
Baca Juga: Hati-hati! FDA Sebutkan 5 Merek Hand Sanitizer yang Berbahaya Bila di Gunakan
Salah satu jenis eksim yang sering terjadi adalah dermatitis atopik (disebabkan oleh sensitivitas kulit terhadap alergen) dan dermatitis kontak (disebabkan iritan eksternal atau kimiawi).***