JURNAL PALOPO- Menstruasi adalah siklus bulanan yang terjadi pada wanita yang sudah baligh dan ditandai dengan keluarnya darah dari organ intim, atau dikenal dengan mis v.
Banyak orang memiliki anggapan bahwa menstruasi adalah satu hal yang cukup berisiko. Hal ini membuat mereka memiliki beberapa pantangan saat menstrusi. Namun apakah itu mitos atau fakta.
Salah satu pantangan saat menstruasi tersebut yaitu tidak minum air es. Minum air es diyakini akan membuat menstruasi tidak lancar karena air es dapat menjadikan rahim kedinginan, dinding rahim bisa mengeras, dan menyebabkan kanker serviks.
Baca Juga: 6 Mitos Rambut Rontok yang Tidak Harus Anda Dengar dan Percayai Lagi
Benarkah anggapan tersebut? Berikut dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan hal tersebut di chanel YouTube pribadinya.
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, minum air es saat menstruasi tidak berbahaya. Hal itu dikarenakan air es tidak berpengaruh sama sekali terhadap lancar atau terhambatnya menstruasi seseorang.
Menstruasi terjadi di sistem reproduksi sedangkan makan atau minum terjadi di sistem pencernaan.
dr. Reisa juga menjelaskan bahwa saat meminum air dingin, suhu dir dingin tersebut akan berubah menjadi hangat.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Mandi Malam Bisa Sebabkan Rematik? Inilah Penjelasannya
"Air dingin saat masuk ke mulut akan dihangatkan, saat masuk lambung lebih dihangatkan lagi, sesuai suhu tubuh kita," tutur dr. Reisa.
Jadi makanan atau minuman apapun yang semula suhunya dingin, akan dihangatkan dan suhunya menjadi biasa saja saat masuk tubuh.
Lebih lanjut, dr. Reisa menjelaskan minum air dingin saat menstruasi tidak memiliki kaitan apapun dengan kanker serviks. Kanker serviks hanya disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV).
Jika ada virus HPV menginspeksi mulut rahim atau di area serviks, maka virus tersebut akan menyebabkan kerusakan sel dan sel tersebut akan bermutasi sebagai sel kanker.
Baca Juga: Penting Diketahui, Ini 5 Mitos Perawatan Kulit Menurut Para Ahli
Jadi, minum air dingin saat menstruasi tidaklah menyebabkan kanker serviks. Anggapan tersebut hanyalah sebuah mitos yang selalu diyakini oleh wanita.***