JURNALPALOPO - Apakah Anda menggunakan ponsel cerdas Anda setiap hari, sepanjang hari?
Ponsel cerdas tampaknya cukup aman, tetapi jika terlalu sering menggunakan ponsel dapat menyebabkan cidera.
Cidera ponsel mungkin terdengar aneh, tetapi ini adalah masalah yang berkembang.
Baca Juga: Google Mengncaman akan Menonaktifkan Pencarian Internet di Australia
Berikut adalah 4 cidera ponsel yang paling umum dan cara menghindarinya untuk membantu Anda lebih memahami tentang cidera tersebut.
Banyak orang menggunakan smartphone tanpa pernah terluka. Tetapi beberapa orang lebih rentan terhadap cidera ponsel seperti ini.
Masalah postur tubuh
Anda mungkin memeriksa email, SMS, dan mengetahui skor tim olahraga favorit Anda sepanjang hari.
Baca Juga: 8 Alasan Mengapa Anda Merasa Ngantuk Setelah Makan dan Cara Mencegahnya
Saat Anda memeriksa ponsel cerdas Anda, jika Anda duduk atau berdiri dengan kepala menunduk dan bahu Anda membungkuk saat melihat ponsel cerdas Anda, ini dapat menyebabkan masalah postur tubuh.
Menekuk bahu atau dengan lucu menekuk leher membuat otot Anda tegang. Cobalah metode postur yang baik ini.
- Hindari membungkukkan bahu Anda.
- Duduk tegak dan tinggi.
Baca Juga: Tinggalkan PSM Makassar, Asnawi Mangkualam Jajal K League Bersama Ahsan Greeners
- Jaga ponsel Anda sejajar dengan mata.
- Sering-seringlah beristirahat dari ponsel cerdas Anda.
- Berdiri tegak dan jika Anda menyadari bahwa Anda merosot, perbaiki postur tubuh Anda.
- Jangan melengkungkan punggung Anda.
Rilekskan tubuh Anda saat Anda berbicara di telepon.
Baca Juga: Ini Makanan dan Hal-hal yang Berguna untuk Ibu Hamil di Bulan-bulan Pertama
Nyeri pergelangan tangan
Ponsel cerdas Anda adalah alat yang hebat untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga, tetap up to date di tempat kerja, dan memeriksa berita terbaru.
Seperti banyak hal baik lainnya, smartphone memiliki beberapa hal negatif.
Pengguliran, gesekan, dan ketukan yang konstan dapat menyebabkan cedera pada pergelangan tangan dan tangan Anda.
Baca Juga: 10 Tanda Kejang Otot yang Bisa Berarti Sesuatu yang Lebih Buruk, Stress Hingga Dehidrasi
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa nyeri pergelangan tangan merupakan keluhan yang umum dialami para pengguna ponsel cerdas.
Penggunaan ponsel secara berlebihan membuat gerakan berulang yang menyebabkan rasa sakit ini dan dapat mengakibatkan kecacatan sebenarnya pada sendi pergelangan tangan Anda.
Nyeri ibu jari
Layar sentuh memudahkan komunikasi melalui SMS. Tetapi berkirim pesan membuat ibu jari Anda benar-benar berolahraga karena Anda menggunakan ibu jari untuk mengirim pesan.
Baca Juga: Perlu Anda Ketahui, 9 Gejala Masalah Hati dan Cara Melindunginya
Tendon di ibu jari Anda mungkin meradang karena gerakan SMS yang berulang. Peradangan dapat menyebabkan nyeri di ibu jari dan bunyi klik saat Anda menekuk ibu jari.
Sebaiknya jempol Anda istirahat. Coba gunakan jari lain untuk mengirim teks. Jika rasa sakit terus berlanjut, bicarakan dengan dokter Anda.
Mereka dapat memberi Anda belat ibu jari yang menopang ibu jari Anda untuk mengurangi rasa sakit.
Kelelahan mata
Baca Juga: Sekual Kedua Film Confidential Assignment, Tampilkan Hyun Bin Hingga Jin Sun Kyu
Penggunaan smartphone secara berlebihan dapat membuat mata Anda lelah. Ketegangan mata dapat menyebabkan masalah lain, seperti:
- Lebih sedikit berkedip: Anda perlu mengedipkan mata agar bola mata Anda tetap lembap.
Berkedip merupakan perlindungan alami dari paparan debu dan sinar matahari.
Saat Anda menggunakan ponsel cerdas, Anda menatap ponsel tanpa mengedipkan mata memberikan waktu yang lebih sedikit untuk memulihkan mata sehingga Anda dapat mengembangkan mata kering.
Baca Juga: Mark GOT7 akan Merilis Lagu Bertajuk One in a Million, Nikmati Tanggal 12 Februari 2021
- Menyipitkan mata: Saat Anda membaca teks kecil di ponsel, Anda cenderung menyipitkan mata.
Ini membuat bola mata Anda tegang dan bisa mengaburkan penglihatan Anda.
- Silau: cerdas memiliki silau.
Melihat layar yang mencolok terlalu lama menyebabkan ketegangan mata.***
*) Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat medis. Jurnal Palopo tidak bertanggung jawab atas segala kemungkinan konsekuensi dari isi konten. Sebelum menjalani pengobatan apa pun, harap konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya.