Faktor Resiko Penurunan Kognitif yang Terjadi pada Pria dan Wanita

21 Januari 2021, 08:01 WIB
Simbol gender pria dan wanita. /Pixabay

JURNALPALOPO - Gangguan kognitif adalah hilangnya fungsi otak. Seiring bertambahnya usia, biasanya ada beberapa derajat gangguan kognitif (sering terlihat sebagai kehilangan memori).

Ternyata Anda bisa mengubah faktor resiko tertentu untuk mengurangi resiko gangguan kognitif.

Menariknya, faktor resiko tersebut tidak sama untuk pria dan wanita.

Baca Juga: Apa yang Mengancam Anda Sekarang? Temukan Jawabannya dari Gambar yang Terlihat Pertama

Faktor resiko penurunan kognitif untuk wanita:

Wanita yang memiliki gangguan kognitif ringan cenderung memiliki kesehatan yang lebih buruk secara keseluruhan dan menjadi cacat.

Wanita yang mengalami gangguan kognitif ringan juga lebih mungkin mengalami insomnia dan tidak memiliki jaringan sosial yang kuat (lebih sedikit teman dan anggota keluarga).

Jika seorang wanita bergantung pada orang lain untuk tugas sehari-hari, resiko terkena demensia 3,5 kali lebih besar daripada mereka yang mandiri.

Baca Juga: Film Baru yang akan Keluar pada Tahun 2021, Mission: Impossible 7 Rilis September Mendatang [Part 4]

Depresi juga memengaruhi wanita lebih dari pria. Wanita yang menderita depresi dua kali lebih mungkin berkembang dari gangguan kognitif menjadi demensia.

Faktor resiko penurunan kognitif untuk pria:

Para pria dalam studi dengan gangguan kognitif ringan lebih cenderung kelebihan berat badan, memiliki diagnosis diabetes dan / atau pernah mengalami stroke.

Stroke merupakan faktor resiko paling signifikan pada pria, meningkatkan kemungkinan demensia dengan faktor 3.

Baca Juga: Resmi Bergabung Sublime Artist Agency, Youngjae Buat Postingan Pertama di Akun Instagram

Faktor seperti kemandirian, jaringan sosial dan depresi tampaknya tidak menjadi faktor resiko bagi pria.

Faktor resiko untuk pria dan wanita:

Orang-orang dalam penelitian yang mengalami depresi atau mengonsumsi obat antikolinergik lebih cenderung berpindah dari gangguan kognitif ringan ke demensia.

Faktor genetik (gen yang disebut ApoE) juga terjadi pada lebih banyak orang yang berkembang menjadi demensia.

Baca Juga: Lee Min Ho Bahas Film untuk Saluran YouTube, Berkisah Tentang Perjalanan Hidupnya

Mengapa faktor resiko kognitif berbeda untuk pria dan wanita?

Pertanyaan bagus, tetapi penelitian tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Yang menarik, faktor resiko perempuan tampak lebih terfokus pada hubungan.

Ini termasuk jumlah teman dekat dan anggota keluarga dan juga apakah wanita tersebut bergantung pada orang lain atau tidak.

Bagi pria, faktor resiko tampaknya lebih terkait dengan kesehatan fisik (diabetes, stroke, berat badan).

Baca Juga: Lee Si Young dan Park Shi Hoo Dikabarkan Akan Jadi Pemeran Utama Film The Mentalist

Bisakah gangguan kognitif dicegah?

Meskipun tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana mencegah kerusakan kognitif terkait usia.

Berikut beberapa hal yang dapat dicoba yang akan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan dan mungkin saja meningkatkan kesehatan otak Anda:

- Jaga hubungan baik dengan teman dan keluarga

Baca Juga: Dengan Uang Rp19 Juta, Worth it Mana, Samsung Galaxy S21 atau iPhone 12?

- Mencegah atau mengobati depresi

- Pertahankan berat badan yang sehat

- Mencegah / Mengelola diabetes

- Mencegah terjadinya stroke.***

*) Disclaimer: Artikel ini hanya sebagai informasi dan tidak dimaksudkan untuk memberikan nasihat medis. Jurnal Palopo tidak bertanggung jawab atas segala kemungkinan konsekuensi dari isi konten. Sebelum menjalani pengobatan apa pun, harap konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya.

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Very Well Mind

Tags

Terkini

Terpopuler