AS Ingin Hadapi Tiongkok Atas Penangkapan Ikan Ilegal di Laut China Selatan. Mengapa ASEAN Waspada?

- 20 November 2020, 12:40 WIB
AS Ingin Hadapi Tiongkok Atas Penangkapan Ikan Ilegal di Laut China Selatan
AS Ingin Hadapi Tiongkok Atas Penangkapan Ikan Ilegal di Laut China Selatan /Petty Officer 2nd Class Erica Be/USS RONALD REAGAN (CVN 76)

JURNALPALOPO - Langkah Washington baru-baru ini untuk melipatgandakan penangkapan ikan ilegal, tidak diatur dan tidak dilaporkan (IUU) melalui kehadiran maritim yang lebih kuat di Asia disambut baik, kata para analis.

Meskipun mereka memperingatkan bahwa negara-negara di kawasan itu tidak menginginkan penegakan hukum militer yang dapat memicu bentrokan yang lebih besar dalam sengketa perairan dan tidak hanya dengan Beijing.

Komentar mereka adalah tanggapan atas pengumuman Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Robert O’Brien bulan lalu bahwa Penjaga Pantai AS akan mengerahkan kapal tanggap cepat terbarunya di Indo-Pasifik untuk mengawasi penangkapan ikan ilegal oleh Tiongkok.

Baca Juga: Pejuang Masa Pandemi, Semua Orang Berperan Menekan Laju Penyebaran Covid-19

Awal pekan ini, David Feith, wakil asisten sekretaris untuk kebijakan regional dan keamanan dan urusan multilateral di Biro AS Urusan Asia Timur dan Pasifik, mengatakan kepada wartawan bahwa Washington akan memperluas jumlah perjanjian pengirim yang dimiliki Penjaga Pantai AS dengan negara-negara Pasifik untuk membantu mereka melawan perilaku agresif Tiongkok di laut lepas dan perairan berdaulat negara lain.

Di bawah perjanjian pengirim kapal, otoritas satu negara diizinkan untuk menaiki kapal penegak hukum atau pesawat negara lain saat mereka berpatroli, di mana otoritas negara dapat mengizinkan negara lain untuk mengambil tindakan penegakan hukum atas nama mereka.

"Di beberapa daerah, seperti Pasifik Utara, kapal penangkap ikan tanpa kewarganegaraan menunjukkan karakteristik registrasi Tiongkok.

"Selain itu, milisi maritim Tiongkok diperkirakan mencakup lebih dari 3.000 kapal secara aktif melakukan perilaku agresif di laut lepas dan di perairan berdaulat negara lain untuk memaksa dan mengintimidasi nelayan yang sah untuk mendukung tujuan strategis maritim jangka panjang Partai Komunis Tiongkok, "Kata Feith.

Baca Juga: 8 Bahaya Tidur Pagi Yang Harus Diwaspadai, Hingga Bisa Menyebabkan Kematian

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x