Kelangkaan Bahan Pangan Berbulan-bulan, PM Sri Lanka Akui Alami Krisis Ekonomi, Ekonom: Ekspektasinya Rendah

- 24 Juni 2022, 17:30 WIB
Krisis Ekonomi di Sri Lanka
Krisis Ekonomi di Sri Lanka /REUTERS/Dinuka Liyanawatte

"Anda tidak bisa membiarkan negara dengan kepentingan strategis yang begitu besar ambruk." Ini lah pesan yang ingin disampaikan Wickremesinghe kepada pemberi pinjaman potensial, menurut Mukherjee.

Perekonomian Sri Lanka luluh lantah lantaran hutang negara yang begitu besar, di samping hilangnya pendapatan pariwisata dan efek-efek pandemi lainnya.

Biaya komoditas juga melonjak tinggi. Sri Lanka bahkan tidak memiliki uang lagi untuk mengimpor bensin, susu, gas, dan tissue toilet.

Baca Juga: 4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Wanita saat Menstruasi, Nomor 3 Agak Sulit Dihentikan

Wickremesinghe mengatakan bahwa Sri Lanka tidak bisa membeli bahan bakar karena hutang yang juga dimiliki oleh perusahaan minyak bumi.

Perusahaan minyak bumi Ceylon memiliki hutang 700 juta dolar. "Oleh karenanya, tidak ada negara atau perusahaan di dunia yang mau menjual minyaknya pada kita. Mereka bahkan keberatan menjualnya secara tunai," papar Wickremesinghe.

Imbas dari hal ini, Wickremesinghe diboikot oleh dua partai politik oposisi minggu ini sebagai bentuk protes.

Mereka menganggap Wickremesinghe gagal memenuhi  janjinya untuk memutar roda perekonomian Sri Lanka ke arah yang lebih baik.***

Halaman:

Editor: Ardillah Kurais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah