Amerika Dicueki, India Tetap Beli Minyak Mentah dari Rusia, Delhi Jadi Juru Selamat Moskow

- 19 Maret 2022, 15:02 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi. /Reuters/Adnan Abidi/

JURNAL PALOPO - Perusahaan minyak India, Indian Oil, telah membeli sekitar 3 juta barel minyak mentah dari Rusia.

India tertarik membeli karena Rusia menawarkan diskon besar dibandingkan dengan minyak mentah Brent.

Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki memperingatkan India bahwa membeli minyak Rusia akan menempatkan Delhi pada sisi sejarah yang salah.

Baca Juga: Juara Liga 1 Sulit Bagi Persebaya, Aji Santoso Incar Posisi Persib Bandung

Dalam teguran keras ke AS, India telah mengatakan bahwa mereka akan terus mengimpor energi dari sumber apa pun yang paling sesuai dengan kepentingannya, bahkan jika itu berarti Rusia.

"Transaksi energi India yang sah tidak boleh dipolitisasi dan negara-negara yang swasembada minyak atau yang mengimpor dari Rusia tidak dapat secara kredibel menganjurkan perdagangan yang membatasi," kata sumber Kementerian Luar Negeri India dilansir dari Sputnik.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada hari Selasa memperingatkan bahwa membeli minyak Rusia menyiratkan dukungan untuk invasi yang memiliki dampak menghancurkan.

Meski begitu Jen Psaki mengakui pembelian itu tidak akan melanggar sanksi Amerika.

Baca Juga: Febri Hariyadi Top Skor Persib Bandung ke Gawang Persebaya, 16 Gol Sejak Kompetisi 2017

Sumber pemerintah India menambahkan bahwa lonjakan harga minyak sejak konflik Ukraina telah meningkatkan kebutuhan untuk mengambil keuntungan dari sumber yang kompetitif.

Sumber Kemenlu India itu mengutip dari importir besar minyak dan gas Rusia seperti Jerman, Italia, Prancis, Belanda, Polandia, Lituania.

Ia mencatat bahwa sanksi barat baru-baru ini terhadap Moskow memiliki pengecualian untuk menghindari dampak impor energi dari Rusia.

"Bank Rusia yang merupakan saluran utama pembayaran Uni Eropa untuk impor energi Rusia belum dikeluarkan dari SWIFT," katanya.

Baca Juga: Suami Istri Bersentuhan Usai Wudhu, Batalkah? Ustad Abdul Somad Jawab Begini

India sendiri mengesampingkan kekhawatiran yang diungkapkan oleh beberapa analis tentang bagaimana pembelian minyak dari Rusia dibayar.

Sumber tersebut mengatakan bahwa pihak Rusia memberikan diskon 27 hingga 30 persen dibandingkan dengan tarif internasional.

Menurut data komoditas dan perusahaan analitik Kpler, akuisisi India dari Rusia menyentuh 360.000 barel minyak per hari pada Maret sejauh ini, hampir empat kali lipat rata-rata 2021.

Sumber tersebut menambahkan bahwa India mungkin akan segera membeli lagi 15 juta barel minyak mentah dari Rusia.

Baca Juga: Memakai Parfum Beralkohol saat Sholat, Buya Yahya: Hukumnya Najis

Awal pekan ini, wakil perdana menteri Rusia, Alexander Novak berbicara dengan menteri perminyakan India Hardeep Singh Puri.

"Kami tertarik untuk menarik investasi India lebih lanjut ke sektor minyak dan gas Rusia dan memperluas jaringan penjualan perusahaan Rusia di India," kata Novak.

Rosneft memiliki 49 persen dari Nayara Energy, perusahaan swasta India, yang menjalankan kilang terbesar kedua di negara itu.

Kenaikan tiba-tiba harga minyak mentah dan gas telah mengganggu perkiraan anggaran pemerintah India untuk tahun keuangan saat ini.

Baca Juga: Populer Lewat Drama Zombie All Of Us Are Dead, Im Jae Hyuk Masih Kerja Paruh Waktu

Karena 85 persen dari kebutuhan minyak mentah India (5 juta barel per hari) harus diimpor, harga yang lebih tinggi untuk komoditas ini dapat merugikan India 1,6 persen dari produk nasional bruto tahunannya.

Sebagian besar impor berasal dari Timur Tengah (Irak 23 persen, Arab Saudi 18 persen, UEA 11 persen). AS juga menjadi sumber minyak mentah penting bagi India (7,3 persen).***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah