Sibuk dengan Konflik Rusia-Ukraina, Amerika Bisa Kecolongan, Korea Utara Uji Rudal dan Kamera Mata-mata

- 3 Maret 2022, 07:12 WIB
Vladimir Putin, Presiden Rusia beberapa waktu lalu mengancam akan menggunakan nuklir
Vladimir Putin, Presiden Rusia beberapa waktu lalu mengancam akan menggunakan nuklir /Instagram/@leadervladimirputin/

JURNAL PALOPO - Presiden Rusia, Vladimir Putin beberapa waktu lalu mengancam menggunakan nuklir dalam invasinya ke Ukraina.

Beberapa hari setelahnya, Angkatan Laut Rusia memulai latihan armada kapal selam nuklirnya.

Armada utara Rusia mengatakan beberapa kapal selam mereka akan bergabung dengan kapal perang untuk melatih manuver dalam kondisi badai.

Baca Juga: Dikira Pasukan Chechnya, Warga Israel Ditembak Mati di Perbatasan Ukraina-Moldova

Unit pasukan rudal strategis juga membubarkan peluncur rudal balistik antarbenua Yars untuk mempraktikkan penyebaran rahasia di Siberia timur.

Itu terjadi ketika menteri luar negeri Rusia memperingatkan bahwa perang apapun di dunia yang dipicu oleh krisis saat ini akan menjadi perang nuklir.

Militer Rusia tidak merinci mengapa latihan itu dilakukan, tetapi itu dilakukan kurang dari seminggu setelah Putin menempatkan pasukan nuklir Moskow dalam siaga penuh.

Hal ini sebagai tanggapan atas pernyataan agresif dari anggota pertahanan NATO. Boris Johnson menolak perintah Putin untuk tidak ikut camput dalam konflik Ukraina.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 3 Maret 2022 untuk Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces

Ia juga menyebut ancaman nuklir Rusia merupakan gangguan dari perjuangan yang dihadapi pasukannya di Ukraina.

Amerika Serikat dan NATO mengutuk ancaman karena itu dinilai sangat berbahaya dan tidak dapat diterima.

Rusia terus meningkatkan momok perang nuklir. Pada hari Rabu, menteri luar negeri Moskow, Sergei Lavrov semakin meningkatkan ketegangan setelah mengatakan perang dunia baru akan menjadi nuklir.

Dia juga membela invasi Moskow ke Ukraina, dengan mengatakan Rusia akan berada dalam bahaya nyata jika Kyiv memperoleh senjata nuklir.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 3 Maret 2022 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo dan Virgo

Dari sembilan negara yang memiliki senjata nuklir, Rusia diyakini memiliki paling banyak.

Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), yang menyusun daftar senjata nuklir dunia, mengatakan Rusia memiliki total inventaris 5.977 hulu ledak nuklir.

Dari jumlah itu, 1.588 hulu ledak strategis dikerahkan pada rudal balistik dan di pangkalan pembom.

2.889 hulu ledak Rusia lainnya adalah senjata yang tidak digunakan atau cadangan. Ini memberikan total persediaan militer 4.477 hulu ledak nuklir.

Baca Juga: BNN Palopo Bongkar Peredaran Narkotika, 2 Tersangka Diringkus dengan Ratusan Gram Shabu

Sementara itu, Korea Utara dikabarkan menembakkan rudal ke arah Laut Jepang pada Minggu 27 Februari 2022 di tengah meningkatnya konflik Ukraina dan Rusia.

Itu adalah tembakkan kedelapan Korea Utara selama uji coba rudal balistiknya.

Penjaga Pantai Jepang pun mengeluarkan peringatan mengenai peluncuran rudal Korea Utara tersebut, dilansir dari Daily Mail, Minggu 27 Februari 2022.

Kapal-kapal di daerah tersebut diperingati untuk menjauh dari benda-benda yang mungkin jatuh dari udara dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Baca Juga: Persib Bandung Sukses Kalahkan Persija Jakarta 2 Gol Tanpa Balas, Begini Komentar Robert Rene Alberts

Uji coba rudal ini sebenarnya telah dikritik banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS) yang memberikan sanksi ekonomi terhadap negara Kim Jong Un.

Pengujian seperti ini pernah dihentikan saat China mengadakan olimpiade Musim Dingin. Tetapi kemudian dilanjutkan kembali.

Sebelumnya, Korea Utara memamerkan keberhasilan mereka menciptakan sebuah rudal yang memiliki jangkauan sampai Guam, wilayah Amerika Serikat (AS) di Samudra Pasifik.

Beberapa hari yang lalu, Korea Utara juga menguji coba kamera untuk satelit mata-mata mereka.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Tertawakan Kartu Kuning dari Wasit, Robert Rene Alberts: Pengalaman Menarik

Media pemerintah Korea Utara tidak secara langsung mengakui peluncuran rudal pada hari Minggu. Namun, sebaliknya mengatakan bahwa telah dilakukan uji coba penting melibatkan kamera untuk satelit pengintai.

Foto-foto Semenanjung Korea yang tampaknya diambil dari luar angkasa juga dirilis dalam pemberitaan tersebut.

Satelit mata-mata adalah salah satu dari serangkaian sistem senjata canggih yang dijanjikan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada tahun 2021.

Ini dikembangkan di bawah rencana modernisasi militer untuk mengatasi kebijakan Amerika Serikat yang bermusuhan terhadap negaranya.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah