Tetapi disatu sisi, pihaknya juga tidak akan membiarkan pembantaian berdarah baru di Donbass.
Pada 21 Februari, Putin menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DNR dan LNR).
DPR dan LPR lalu melaporkan adanya pembantaian oleh pasukan keamanan Ukraina, termasuk dari senjata berat.
Sehingga pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi khusus dengan dalih melindungi penduduk sipil DPR dan LPR di Donbass.
Sejak 2014, pihak berwenang Ukraina telah melakukan operasi terhadap penduduk Donbass, yang menolak untuk mengakui pemerintahan baru di Ukraina.***