Bukan Kaleng-kaleng, Presiden Chechnya Ancam Balik Uni Eropa: Tidak Ada yang Namanya Teh Inggris

- 28 Februari 2022, 12:00 WIB
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov mengancam Inggris dan Uni Eropa jika menjatuhkan sanksi kepada Rusia
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov mengancam Inggris dan Uni Eropa jika menjatuhkan sanksi kepada Rusia /Sumber/Twitter.com/Ramzan Kadyrov/

JURNAL PALOPO - Kepala Republik Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov mengancam Inggris dan Uni Eropa.

Kadyrov memperingatkan agar tidak mengancam Rusia dengan sanksi atau mereka akan menghadapi tindakan tanggapan yang keras.

Kadyrov melalui saluran Telegram pada Minggu waktu setempat menyatakan bahwa pihaknya siap membalas jika para pemimpin Uni Eropa tidak menarik pernyataan sanksi mereka terhadap Rusia.

Baca Juga: 5.250 Warga Ditangkap Polisi Rusia, Perang dengan Ukraina jadi Pemicu Unjuk Rasa

"Saya ingin mengatakan bahwa seluruh rangkaian sanksi terhadap Rusia sangat tidak masuk akal sehingga kita hanya bisa menertawakan upaya sia-sia ini," tulis Kadyrov dikutip dari Sputnik.

"Waktunya telah tiba untuk balas dendam yang keras dan tindakan pembalasan harus setara dalam kekuatan," katanya.

Kadyrov telah menyiapkan sanksi kepada Inggris dan Uni Eropa jika tidak menarik penyataan mereka sebagai berikut:

1. Menutup wilayah udara Chechnya untuk pesawat dan jet pribadi Uni Eropa.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Melebar, Moskow Tebar Ancaman ke Finlandia dan Swedia

2. Membekukan semua aset rubel Johnson di bank-bank Chechnya.

3. Memberlakukan embargo terhadap semua aset Inggris di desa Achkhoy-Martan (terletak sekitar 40 km dari ibukota republik Grozny).

4. Kika situasinya semakin buruk, embargo akan meluas hingga ke desa tetangga Samashki.

5. Mengenali lalu lintas kiri sebagai peninggalan Abad Pertengahan yang keji.

Baca Juga: Tuduhan ke AS Bertambah, Korea Utara Sebut Amerika Biang Kerok Konflik Rusia-Ukraina

6. Memutus kerjasama dengan mengatakan "tidak ada yang namanya teh Inggris!"

Untuk benar-benar mengintimidasi politisi Eropa, Kadyrov memberi tenggat waktu untuk memenuhi tuntutannya hingga akhir bulan Februari.

Menurutnya, tindakan keras seperti itu akan menjadi contoh bagi negara bagian lainnya agar berpikir sebelum menjatuhkan sanksi.

Sebelumnya, negara-negara barat mengancam memberikan sanksi kepada Rusia atas agresinya ke Ukraina.

Baca Juga: Persebaya Unggul Statistik Mencolok, Aji Santoso Tetap Minta Timnya Waspadai Madura United

Beberapa bank besar Rusia, termasuk Sberbank dan VTB, menjadi sasaran dari sanksi negara-negara barat.

Pada hari Jumat, Aset Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov di Eropa dan Inggris telah dibekukan.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah