PBB Kucurkan 20 Juta Dollar untuk Aksi Kemanusiaan di Ukraina, Biden Tarik Militernya Agar Tidak Memicu WW3

- 25 Februari 2022, 14:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay/stayerimpact

JURNAL PALOPO - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelontorkan dana 20 juta dolar, sekitar Rp287 miliar dana kemanusiaan untuk Ukraina.

Selain itu, ada serangkaian sanksi baru yang lebih kuat dari Jepang, Australia, Taiwan, dan lainnya kepada Rusia setelah melakukan serangan ke Kiev.

Ketika bom dan pasukan Rusia menggempur Ukraina selama hari pertama invasi, para pemimpin dunia mulai menyesuaikan respons untuk menghukum ekonomi Rusia dan para pemimpinnya, termasuk lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: Inspirasi Resep Masakan di Tanggal Tua, Tetap Enak dan Bikin Nagih Disaat Sekarang

“Jepang harus dengan jelas menunjukkan posisinya bahwa kami tidak akan pernah mentolerir segala upaya untuk mengubah status quo dengan paksa,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida dikutip AP News, Jumat, 25 Februari 2022.

Negara-negara di Asia dan Pasifik telah bergabung dengan Amerika Serikat , 27 negara Uni Eropa, dan negara-negara Barat lainnya dalam menyusun langkah-langkah hukuman terhadap bank-bank Rusia dan perusahaan-perusahaan terkemuka.

Negara-negara tersebut juga telah mengatur kontrol ekspor yang ditujukan untuk membuat industri dan militer Rusia kelaparan dari semikonduktor dan produk teknologi tinggi lainnya.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengumumkan larangan perjalanan yang ditargetkan kepada pejabat Rusia dan tindakan lainnya.

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina Kian Panas, Perbincangan Perang Dunia III Jadi Trending Twitter

Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan memberikan suara pada hari Jumat mengenai resolusi dan menuntut Putin menarik segera semua pasukannya.

Kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffiths mengatakan $20 juta dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB akan mendukung operasi darurat di sepanjang jalur kontak di Donetsk timur dan Luhansk serta daerah lain di Ukraina.

Presiden Joe Biden telah menghabiskan modal diplomatik yang sangat besar untuk melawan agresi Rusia terhadap Ukraina.

Pemerintahannya tanpa henti menyiarkan peringatan tentang invasi yang akan datang yang terbukti terjadi.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Komentari Aturan Toa Masjid, PLT Biro Humas Kemenag Bilang Begini

Biden juga menjelaskan bahwa AS tidak mau berperang. Selain itu, dia mengesampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina bahkan untuk menyelamatkan warga AS, jika itu terjadi.

Alih-alih mengirim pasukan, AS justru menarik militernya dari Ukraina. Ada alasan mengapa Biden melakukan hal tersebut.

Tidak ada kepentingan keamanan nasional jadi salah satu alasan Biden tidak mengirim pasukan ke wilayah tersebut.

Selain itu, Biden juga tidak mau melakukan intervensi militer. Alasan lain adalah karena orang Amerika tidak menginginkan perang.

Baca Juga: Hadapi Bhayangkara, PSM Makassar Diliputi Segudang Masalah, Joop Gall Tetap Optimis Bisa Raih 3 Poin

Selain beberapa alasan tersebut, alasan paling utama adalah jika AS melakukan konfrontasi sebagai negara adidaya, maka tidak ada alasan lagi untuk memulai perang dunia.***

 

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah