Perlahan tapi Pasti, Indonesia Mulai Rontokkan Perekonomian China, Krisis Energi Landa Negeri Tirai Bambu

- 7 Januari 2022, 14:08 WIB
Ilustrasi tambang minyak.
Ilustrasi tambang minyak. //Pixabay/David Mark

JURNAL PALOPO - China tampaknya tak ingin jika Natuna Utara jatuh ke tangan Indonesia.

Hal ini ditunjukkan dari surat ancaman China kepada pemerintah Indonesia tentang pengeboran minyak bumi di lepas pantai Natuna Utara.

Dalam surat ancaman tersebut, China meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menghentikan pengeboran minyak di Natuna Utara.

Baca Juga: Makan Konate Hilang saat Persija Jakarta Hajar PSIS Semarang, Angelo Alessio Bongkar Kondisi Pemain

Dilansir dari Zona Jakarta, Muhammad Farhan, seorang anggota parlemen Indonesia di komite keamanan nasional yang mengetahui persis isi surat itu menyampaikan tegas jika Natuna milik Indonesia sampai kiamat.

Entah disegaja atau tidak, klaim China tentang Natuna Utara tidak berdasar karena wilayah tersebut memang milik Indonesia dan bebas melakukan apa saja disana.Surat dari China memang bernada ancaman seakan Natuna Utara milik mereka.

Meski demikian Kementerian Luar Negeri Indonesia tak bisa membeberkan rincian surat protes dari China tersebut.

"Setiap komunikasi diplomatik antar negara bersifat pribadi dan isinya tidak dapat dibagikan," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia dilansir dari Reuters.

Baca Juga: KF-21 Boramae Bikin Khawatir Dunia, Dari China yang Intip-intip hingga AS yang Takut Teknologinya Bocor

Kelakuan China ini pun membuat Indonesia ingin memberikan pelajaran kepada negeri Xi Jinping tersebut.

Dikutip dari Global Times, 3 Januari 2022, diketahui jika saat ini China terancam dilanda krisis energi setelah pemerintah Indonesia pada awal bulan Januari 2022 menghentikan ekspor batu bara ke China.

Indonesia adalah negara pemasok batu bara ke China untuk pembangkit listrik negaranya. Tak ada batu bara, maka masyarakat China akan hidup dalam kegelapan.

Zhang Jinming, analis batubara dari Guosheng Securities memastikan China akan mengalami kekurangan batu bara sebesar 5,3 persen.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Alasan Indra Mustafa Tinggalkan Persib, Barito Putera Comot Duo Korea, Rans Gigit Jari

China kini sedang mencari opsi lain untuk memenuhi pasokan batu bara agar sebagian rakyatnya tidak hidup dalam gelap gulita.

Mereka mencoba menghubungi Rusia, meminta Moskow mengekspor batu baranya ke China.

Atau cara kedua yakni menjilat ludahnya sendiri dengan memohon kepada Australia agar batu bara mereka kembali diekspor ke China.

Tapi pilihan kedua nampaknya tak akan diambil China, gengsi.

Baca Juga: Bocor Deh, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Amalan untuk Proteksi Diri dari Maksiat dan Dosa Berkurang

China sendiri sebenarnya sudah melakukan peningkatan ekspor batu bara dari Rusia. Namun itu belum menutup kebutuhan batu bara dalam negeri China.

Dari segi ekonomi, Indonesia memang kalah dari China, tetapi Jakarta bisa mengguncang Beijing dengan sumber daya alamnya.

Sementara itu di dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait krisis pasokan batu bara yang tengah dialami oleh PLN.

Kepada wartawan, Luhut menegaskan jika kondisi krisis tersebut sudah terlewati. Pemerintah akan terus melakukan evaluasi terkait kebijakan ekspor batu bara hingga mendengarkan usulan solusi untuk kondisi darurat dan jangka panjang atas masalah ini.

Terkait keputusan pemerintah menyetop ekspor batu bara, Menko Luhut mengatakan pihaknya tengah mendiskusikan dengan sejumlah pihak terkait seperti Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Menteri BUMN, Erick Thohir dan Asosiasi Pertambangan Indonesia (APBI).***

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah