JURNAL PALOPO - Partai-partai Syiah di Irak menyatakan penolakan mereka atas hasil pemilihan parlemen pada hari Minggu kemarin..
Penolakan ini didasari oleh perolehan suara partai-partai Syiah yang tampaknya turun drastis.
Aliansi Fatah, yang terdiri dari pendukung gerakan milisi al-Hashd al-Shaabi di negara itu mengatakan hasil pemilihan merupakan pesanan.
Baca Juga: Kim Jong Un Pamerkan Rudal Balistik Terbesar Milik Korut, Respon Atas Kebijakan AS
Sementara satu faksi milisi bersenjata lainnya mengancam melakukan aksi kekerasan sebagai tanggapan hasil pemilihan tersebut.
Menurut hasil awal yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Tinggi Irak (IHEC), gerakan Sairoun yang dipimpin oleh ulama Muqtada al-Sadr unggul dengan 73 dari 329 kursi parlemen, dalam pemilu dengan rekor jumlah pemilih yang rendah sebesar 41 persen.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Hadi al-Ameri, pemimpin Fatah, menyerukan tanggapan bersama terhadap hasil pemilu dari faksi politik Syiah lainnya.
Fatah melihat pangsa kursinya di parlemen yang sebelumnya merupakan partai terbesar kedua, menurun tajam dari 48 menjadi 14 kursi.
Baca Juga: Warga Desa Betlehem Palestina Tertekan, Isreal Lakukan Kekerasan dan Rampas Tanah Tiap Hari
Secara terpisah, juru bicara Kataib Hezbollah menyerukan para pendukung mereka untuk menentang hasil tersebut.