Sadis! Taliban Mutilasi Seorang Gay di Afghanistan, Pacar Ungkap Kesedihan: Kami Layak Hidup

- 1 September 2021, 22:19 WIB
Ilustrasi mutilasi / Taliban habisi nyawa Gay di Afghanistan
Ilustrasi mutilasi / Taliban habisi nyawa Gay di Afghanistan /Pixabay/Niek Verlaan./Jurnal Palopo

JURNAL PALOPO- Seorang pria berusia 26 tahun, ungkap kebiadaban Taliban setelah pacarnya dimutilasi karena diketahui adalah seorang gay.

Dilansir Jurnal Palopo dari PinkNews UK, kejadian tersebut bermula saat korban sedang duduk di sebuah restoran, bersama pacar di ibukota Afghanistan, Kabul 15 Agustus 2021.

Mendengar kericuhan, mereka berdua kemudian bergegas kembali ke rumah masing-masing. Setelah itu korban tidak dapat dihubungi, karena sinyal telpon dan koneksi internet mulai putus. 

Baca Juga: Menlu Qatar Peringatkan Isolasi Taliban, Bisa Perburuk Kondisi Afghanistan

"Sekitar pukul 5 atau 6, saudara saya mengatakan bahwa sesuatu telah terjadi, kamu harus menghubungi temanmu. Ketika saya menghubunginya, jaringan telepon telah mati," ungkap pria yang namanya tak disebutkan. 

Tragisnya, pria akhirnya mengetahui dari seorang teman bahwa pacarnya yang baru berusia 24 tahun telah dilacak oleh Taliban dan dibunuh.

“Dua mobil datang, dengan Taliban di dalamnya,” katanya.

“Mereka berkata, ‘Di mana rumahnya?’ dan memukulinya begitu keras. Mereka membawanya pergi, tidak ada yang tahu di mana, dan kemudian mereka membunuhnya," lanjutnya. 

Baca Juga: Meski Tinggalkan Afghanistan, AS Berencana akan Tetap Berikan Bantuan kepada Taliban

“Setelah itu mereka mengatakan mereka membawa tubuh [kembali] dan memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa inilah yang kami lakukan dengan orang gay,” tukasnya.

Diketahui pasangan ini, telah bersama selama delapan bulan setelah bertemu di universitas, dan berencana meninggalkan Afghanistan untuk menikah.

Setelah kematian mengerikan, pria itu bahkan tidak punya waktu untuk berduka, dia bersembunyi dan takut akan hidupnya sendiri.

Ia juga mengungkapkan kalau baru-baru ini dirinya menerima telepon anonim dan seorang tersebut berkata, “Saya tahu Anda gay, sebelum menguasai Kabul, kami tahu segalanya tentang Anda, Anda memiliki tiga atau empat teman yang gay, dan Anda punya pacar.

Baca Juga: Taliban Kuasai Bandara Internasional Hamid Karzai, Pasukan Amerika Serikat Mundur dari Afghanistan

“Begitu kami menetap di sini di Kabul, kami tidak akan membiarkan Anda hidup. Jika kami menemukanmu, kami akan membunuhmu,” ucapnya peragakan kata dari seorang yang ada ditelepon.

Sejak itu, dia menjadi buron, dan berkata, “Saya 100 persen yakin saya akan mati. Tidak ada harapan untukku.”

Dalam pesan memilukan kepada pemerintah Inggris, dirinya ingin meninggalkan Afghanistan. Dirinya tidak ingin mati. 

“Saya tidak ingin mereka membunuh saya dan memotong saya seperti yang mereka lakukan pada pacar saya,"

Baca Juga: Konflik Taliban dan Afganistan Terus Berkecamuk, Fans BTS Makin Resah

“Kami layak untuk hidup… Tolong, tolong, tolong, selamatkan kami,” ungkapnya.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah