JURNAL PALOPO- Pemerintah meyakini bahwa aksi Taliban yang menguasai Afghanistan, akan jadi penghambat perdagangan heroin di Eropa.
Konflik antara Taliban dan Afghanistan memang kian memanas, bahkan Taliban dinilai ingkar janji lantaran melarang Presenter dan Jurnalis perempuan bekerja.
Bahkan melalui pesan video seorang wanita yang diketahui merupakan Jurnalis dari Afghanistan mengatakan bahwa ia telah di ancam oleh pasukan Taliban dikantornya sendiri.
Baca Juga: Resmi! Yamaha Pecat Vinales dari MotoGP 2021, Vinales: Aku Baik-Baik Saja
Usai pasukan Taliban berhasil menguasai RTA (Televisi Radio Nasional Afghanistan yang merupakan organisasi penyiaran publik Afghanistan, berbasis di Kabul. Organ pemerintah ini memiliki stasiun televisi nasional dan stasiun radio serta media berita).
"Saya tidak diperbolehkan masuk meskipun saya membawa lencana identitas saya," kata Shabnam Dawran, dikutip Jurnal Palopo dari The Washington Post.
"karyawan lelaki diizinkan (masuk), tapi saya diancam. Mereka bilang pada saya, rezim telah berubah. Hidup kami kini di bawah ancaman serius,"sambung Shabnam Dawran.
Selain itu serangan yang dilakukan oleh Taliban, juga dapat membuat perdangangan Heroin di Eropa akan mengalami krisis.
Baca Juga: Peringatan WHO ditengah Pandemi Covid-19, Waspadai Virus Marburg dan Kenali Gejalanya