Karena hal tersebut, banyak negara Barat juga mendesak Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghargai Hak Asasi Manusia.
Nyatanya, Taliban telah berusaha meredakan kekhawatiran dunia dengan menyatakan akan berkomitmen bahwa pihaknya akan menghormati hak-hak individu.
Mereka juga menegaskan bahwa kelompoknya akan menjaga perempuan dan membebaskan mereka untuk belajar dan bekerja.
Taliban juga telah mengadakan pembicaraan dengan anggota pemerintahan Afghanistan sebelumnya dan masyarakat sipil lainnya.
Baca Juga: Konflik Taliban dan Afganistan Terus Berkecamuk, Fans BTS Makin Resah
Mereka juga menegaskan akan mengumumkan secara resmi kabinet penuh di dalam pemerintahan yang mereka pegang.
Mengenai hal itu, Menlu Qatar menganggap bahwa pihak Taliban memiliki pandangan yang terbuka terkait pemerintahan yang inklusif.
Sementara itu Heiko Maas mengatakan, “Tidak ada jalan untuk menghindar dari pembicaraan dengan Taliban.”
Ia menambahkan bahwa masyarakat internasional tidak boleh membiarkan ketidakstabilan terus berlangsung di Afghanistan.***