Network
JURNAL PALOPO - Pasukan keamanan Otoritas Palestina kerap melakukan pelecehan, dan mengunggah foto-foto pribadi perempuan Palestina.
Atas hal tersebut, gerakan feminis Tal'at di Palestina mengatakan bahwa mereka akan terus melindungi perempuan dari pasukan keamanan Otoritas Palestina.
Gerakan feminis Tal'at juga mengatakan jika mereka akan terus memprotes kolonialisme yang terus terjadi di Palestina.
Baca Juga: Pasukan Israel Serbu dan Hancurkan Bangunan Di Silwan Palestina Secara Brutal
Tindakan pelecehan pasukan keamanan Otoritas Palestina dilakukan untuk memeras para perempuan yang kerap melakukan aksi unjuk rasa.
Foto-foto pribadi perempuan yang diunggah oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina, mereka dapatkan saat menyita telepon para perempuan pengunjuk rasa.
“Kemarin, Otoritas Palestina menekan protes di Ramallah terhadap penindasan, korupsi, dan kerja sama dengan pendudukan” kata gerakan feminis Tal'at sebagaimana dikutip Jurnal Palopo dari Quds News Network.
Dalam unjuk rasa tersebut, gerakan feminis Tal'at menyebut jika para pasukan Otoritas Palestina menargetkan perempuan.
Baca Juga: Pemilih Partai Demokrat Ingin Amerika Serikat Beri Dukungan Lebih Kuat untuk Palestina
“Pasukan keamanan dan preman menargetkan, melecehkan mereka secara seksual, mencuri ponsel dan tas tangan mereka”, tambah gerakan feminis Tal'at.
Menurut gerakan feminis Tal'at, setiap perempuan memiliki hak untuk hidup dan kebebasan.
Mereka juga mengatakan akan mengekspos siapapun yang memublikasikan gambar atau video pribadi milik para perempuan.
Tak hanya itu, gerakan feminis Tal'at meminta semua orang untuk melaporkan postingan yang melecehkan perempuan di media sosial.
Baca Juga: PBB Desak Israel Segera Hentikan Perluasan Pemukiman di Palestina
“Kami akan melindungi perempuan dengan segala cara yang mungkin," kata gerakan feminis Tal'ut.
"Baik represi pihak berwenang maupun pemerasan para preman tidak akan mencegah kami melanjutkan perjuangan feminis kami melawan kolonialisme dan subkontraktornya," gerakan feminis Tal'ut.
Terakhir, gerakan feminis Tal'ut menyatakan jika komunitasnya harus melindungi para pahlawan perempuan selama aksi unjuk rasa.***
