Network
JURNAL PALOPO – Kamp pengungsian Shati di daerah Gaza tempat warga Palestina berlindung, digempur Israel.
Serangan ini menewaskan sepuluh orang, termasuk korbannya anak-anak yang berjumlah delapan orang.
Sebelum gempuran ini terjadi, pada Sabtu dini hari, petugas penyelamat sedang bertugas menggali puing-puing rumah keluarga Abu Hatab.
Baca Juga: Israel-Palestina Semakin Brutal, Presiden Palestina: Cukup, Bebaskan Kami
Diyakini di dalam puing-puing rumah tersebut, banyak orang yang terkubur reruntuhan bangunan.
Setelah digali, ditemukan 15 orang terluka akibat serangan udara Israel yang bertubi-tubi.
Seorang lelaki berkata bahwa penyerangan terjadi tanpa adanya peringatan terlebih dulu.
Dia menambahkan kalau ada saudara perempuan dan anak-anak pemilik rumah tersebut tewas ketika sedang berkunjung.
Baca Juga: Total 920 Warga Palestina Terluka, Analisis Amerika: Kemungkinan Perdamaian Kecil
Seorang anak laki-laki yang juga ikut terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit mengatakan kalau sebuah misil menghantam mereka dan menghancurkan banyak jendela.
Pengungsian Shati merupakan tempat terluas ketiga yang dihuni lebih dari 85 ribu warga Palestina.
Pengungsian ini juga merupakan tempat yang paling ramai warga Palestinanya.
Pengeboman Israel telah memakan ratusan korban jiwa lebih dari 920 orang sejak Senin, 10 Mei 2021 lalu.
Baca Juga: Sindir Joe Biden, Donald Trump: Joe Biden Lemah dalam Mendukung Israel
Puncaknya bermula dari pembantaian warga Palestina yang tengah melaksanakan salat tarawih di Masjid Al-Aqsa.
Pengusiran paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerussalem Timur juga menjadi puncak memanasnya peperangan ini.
Di Tepi Barat yang diduduki Palestina, tentara Israel telah menewaskan 13 warga Palestina yang memprotes pendudukan Israel.
Baca Juga: Kecam Serangan Israel, Menlu Retno Marsudi: Indonesia akan Terus Bersama Palestina
Sementara kekerasan antara warga Palestina dan Yahudi Israel masih terus berlanjut di tengah kondisi yang semakin memanas.***
