Seorang pendaki Norwegia, Erlend Ness, mengatakan bahwa dia telah dites dengan hasil positif terkena virus tiga kali di dua rumah sakit berbeda di Kathmandu bulan lalu.
Ness awalnya dianggap menderita penyakit ketinggian, tetapi kemudian ia didiagnosa positif corona setelah diterbangkan dari base camp.
Para pendaki telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gejala virus corona akan disalah artikan sebagai efek serupa saat berada di ketinggian.
"Anda bisa mendengar orang batuk di mana-mana," kata Lukas Furtenback, pemimpin tim Furtenback Adventures.
Baca Juga: 8 Wilayah yang Dapat Melakukan Mudik Lokal, Selain Wilayah Itu Dilarang Keras
"Tapi ini bukan hanya batuk biasa yang diderita pendaki gunung di sini. Anda bisa melihat bahwa orang-orang kesakitan dan mereka memiliki gejala lain seperti demam dan nyeri tubuh," ungkapnya.
Menurut situs web Departemen Pariwisata, pemerintah telah mengeluarkan 394 izin pendakian Everest untuk musim pendakian ini, per 26 April.
Itu akan memungkinkan lebih dari 1.500 orang berada di gunung, sebagian besar dari mereka adalah staf pendukung.***