Kasus Covid-19 di Base Camp Everest Melonjak, Timbulkan Kekhawatiran Serius di Nepal

- 5 Mei 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi/Seorang pendaki Rusia meninggal di kamp Gunung Everest.
Ilustrasi/Seorang pendaki Rusia meninggal di kamp Gunung Everest. /Pixabay.com/orangetigra

JURNAL PALOPO - Pendaki gunung dan pihak berwenang di base camp Everest di Nepal mengatakan terdapat peningkatan jumlah pendaki dengan gejala Covid-19 dan hasil tes positif, meningkatkan kekhawatiran akan wabah ini.

Kepada BBC, pejabat base camp mengatakan mereka telah menerima laporan dari 17 kasus yang dikonfirmasi dari rumah sakit di ibukota Kathmandu.

Dari laporan yang masuk, sejumlah pendaki telah dikirim dari base camp dan kamp yang lebih tinggi untuk dirawat.

Baca Juga: Tips dan Trik Merawat Tanaman Lidah Buaya dari Ahlinya

Staf di rumah sakit swasta di Kathmandu, klinik CIWEC, mengonfirmasi bahwa pasien telah dites  dan hasilnya positif terkena virus corona setelah tiba dari base camp Everest.

Pemerintah Nepal sejauh ini membantah memiliki pengetahuan tentang kasus positif di base camp Everest.

Lonjakan kasus ini meningkatkan kekhawatiran bahwa para pejabat meremehkan tingkat situasi karena bisa berdampak pada penutupan ekspedisi di puncak tertinggi di dunia.

Pendaki asing adalah sumber pendapatan utama pemerintah Nepal, karena itu, menutup Everest seperti tahun lalu selama pandemi akan mematikan pemasukan pemerintah Nepal.

Baca Juga: Musang Terancam Punah, Komunitas SOMAT Tangerang Ajak Masyarakat untuk Lestarikan Bersama

Pihak berwenang mengingatkan kepada para pendaki untuk melakukan karantina di Nepal terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke base camp.

Akan tetapi kekhawatiran telah muncul dalam komunitas pendakian bahwa wabah serius di gunung akan menghancurkan kegiatan ekspedisi.

Jumlah kasus virus korona telah meningkat tajam di Nepal dalam beberapa pekan terakhir.

Negara itu memiliki tingkat infeksi tertinggi di antara negara-negara tetangga India, di mana gelombang kedua telah memicu krisis besar-besaran.

Baca Juga: Apakah yang Menjadi Penyebab Menguap Berlebihan? Berikut Penjelasannya

Prem Subedi, wakil sekretaris di Kementerian Kebudayaan, Pariwisata dan Penerbangan Sipil Nepal, mengatakan bahwa kementerian tersebut tidak mengetahui adanya kasus virus corona di base camp.

"Sejauh ini tidak ada kasus Covid di base camp Everest yang dilaporkan ke Kementerian Pariwisata," katanya, dikutip dari BBC, Selasa, 5 Mei 2021.

Asosiasi Penyelamat Himalaya, yang menjalankan klinik medis resmi pemerintah di base camp, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima konfirmasi kasus positif pada beberapa pendaki yang diterbangkan ke Kathmandu oleh tim ekspedisi.

Salah satu tim ekspedisi besar, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa beberapa anggotanya sebelumnya dinyatakan positif, tetapi sekarang telah pulih. 

Baca Juga: Ramalan: Apa yang Menunggu Anda Minggu Mendatang? Cari Tahu Dari Gambar Ini

Seorang pendaki Norwegia, Erlend Ness, mengatakan bahwa dia telah dites dengan hasil positif terkena virus tiga kali di dua rumah sakit berbeda di Kathmandu bulan lalu.

Ness awalnya dianggap menderita penyakit ketinggian, tetapi kemudian ia didiagnosa positif corona setelah diterbangkan dari base camp.

Para pendaki telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gejala virus corona akan disalah artikan sebagai efek serupa saat berada di ketinggian.

"Anda bisa mendengar orang batuk di mana-mana," kata Lukas Furtenback, pemimpin tim Furtenback Adventures. 

Baca Juga: 8 Wilayah yang Dapat Melakukan Mudik Lokal, Selain Wilayah Itu Dilarang Keras

"Tapi ini bukan hanya batuk biasa yang diderita pendaki gunung di sini. Anda bisa melihat bahwa orang-orang kesakitan dan mereka memiliki gejala lain seperti demam dan nyeri tubuh," ungkapnya.

Menurut situs web Departemen Pariwisata, pemerintah telah mengeluarkan 394 izin pendakian Everest untuk musim pendakian ini, per 26 April. 

Itu akan memungkinkan lebih dari 1.500 orang berada di gunung, sebagian besar dari mereka adalah staf pendukung.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x