JURNALPALOPO.COM - Sebelumnya juru bicara Joe Biden yang merupakan calon presiden AS dan menjadi saingan Trump berpendapat bahwa Trump terlalu ceroboh dan lamban mengenai penggunaan masker ini.
"Donald Trump menghabiskan berbulan-bulan mengabaikan nasihat para ahli medis. Mengenakan masker adalah salah satu hal paling penting yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus," kata juru bicara Andrew Bates dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu pihak rumah sakit militer Walter Reed kembali memberikan rekomendasi penggunaan masker di tengah pandemi virus corona.
Baca Juga: Warganya Berada di Tingkok, AS : Kalian harus Ekstra Waspada
"Setiap kali anda keluar di tempat umum, seperti di toko kelontong atau apotek, akan sulit untuk menjaga jarak sosial sejauh 6 kaki, jadi anda harus mengenakanmasker," tulis pernyataan Walter Reed di situs web resminya.
Saat berkunjung ke rumah sakit militer Walter Reed, Sabtu, 11 Juli 2020. Presiden Donald Trump sudah mengenakan masker dilansir dari Pikiran-Rakyat.com berjudul Untuk Pertama Kalinya Gunakan Masker, Terungkap Sudah Alasan Trump Ogah Pakai Masker Selama Ini.
Hal ini merupakan pertama kalinya Trump terlihat di depan umum dengan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Trump datang ke rumah sakit militer tersebut dengan menggunakan helikopter untuk menemui prajurit yang terluka.
Baca Juga: Polling: Biden Pertahankan Keunggulan diatas Trump
Mengenai pertama kalinya dia menggunakan masker, Trump mengatakan bahwa menggunakan masker saat ke rumah sakit adalah hal yang bagus.
"Ketika kamu berada di rumah sakit, Saya pikir itu hal yang bagus untuk memakai masker," katanya
Patut diketahui bahwa Trump merupakan orang yang ogah dan menolak menggunakan masker terutama di hadapan publik.
Orang-orang di sekitar Trump menyebut bahwa sang presiden enggan menggunakan masker lantaran khawatir terlihat lemah oleh orang-orang.
Baca Juga: Trump Dinilai Telah Kibarkan Bendera Putih dalam Penanganan Covid-19
Jumlah kasus virus corona di AS menjadi yang terparah di dunia dengan 3,2 juta kasus yang dikonfirmasi.
Virus corona di AS juga telah mengakibatkan sekitar 134.000 orang meregang nyawa akibat virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.***
(Penulis : Abdul Muhaemin)