JURNAL PALOPO - Israel melakukan serangan udara di Rafah, sebuah kota bagian selatan Gaza sejak Jumat lalu.
Kabarnya serangan Israel ini menargetkan Khalid Mansour, pemimpin Gaza bagian selatan.
Meski begitu belum ada kabar pasti apakah Khalid tewas dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Nathalie Holscher Ungkap Dugaan Perselingkuhan Sule Bersama Seorang Penyanyi
Kelompok Jihad Islam lantas membalas serangan tentara Israel dengan menembakkan ratusan roket ke arah perbatasan.
Serangan udara Israel di kota Rafah, selatan Gaza setidaknya menghancurkan sejumlah rumah dan merusak bangunan-bangunan di sekitarnya.
Tak hanya itu, menurut keterangan kementrian kesehatan Palestina, 6 warga termasuk 4 orang anak-anak tewas dalam serangan Israel di hari kedua.
Dalam 2 hari, total 24 warga Palestina meninggal dunia termasuk 6 anak-anak. Sementara 203 orang lainnya luka-luka.
Baca Juga: Debut Darwin Nunez Berujung Gol, Liverpool Dihajar Sundulan Epik Aleksandar Mitrovic
Hamas menuding Israel sebagai biang kematian anak-anak yang berada di kamp pengungsian Jabalia.
Meski begitu, tentara Israel berkilah. Menurutnya korban tersebut merupakan hasil ledakan roket dari kelompok Islam yang gagal meluncur.
Sementara itu, delegasi intelijen Mesir yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Ahmed Abdelkhaliq tiba di Israel pada hari Sabtu.
Kabarnya Ahmed Abdelhaliq telah melakukan perjalanan ke Gaza untuk melakukan mediasi 2 negara.
Abdelhaliq berharap 2 negara ini bisa melakukan genjatan senjata untuk sementara waktu selama mediasi berlangsung.
Meski begitu dari pihak kelompok Jihad Islam sendiri menilai mediasi belum memberikan kesepakatan jelas.
"Upaya intensif telah dilakukan malam ini dan gerakan mendengarkan para mediator, tetapi upaya ini belum mencapai kesepakatan," kata seorang pejabat Jihad Islam pada Sabtu malam dikutip Jurnal Palopo dari Reuters.***