Tak Peduli dengan Sanksi, Vladimir Putin Yakin Rusia Capai Tujuan di Ukraina

17 Maret 2022, 13:22 WIB
Vladimir Putin yakin capai tujuan di Ukraina /REUTERS/SPUTNIK/

JURNAL PALOPO- Ditengah sanksi yang diberikan negara barat untuk Rusia, Vladimir Putin justru percaya bisa mencapai tujuannya di Ukraina. 

Rusia terus melakukan invasi ke Ukraina, sejak 24 Februari 2022 dan kini telah masuk minggu ketiga.

Serangan Rusia ini, membuat negara barat berikan sanksi kepada rusia dengan rusak perekonomian. 

Baca Juga: Pidato di Kongres Amerika Serikat, Presiden Ukraina Dewakan Joe Biden dan Sebut Rusia Brutal

Namun, bukannya merasa khawatir bakal membuat Rusia pecah belah dan landa kemiskinan. 

Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan percaya diri menyakini jika negaranya akan mencapai tujuannya di Ukraina. 

Tanpa harus tunduk atau merasa takut pada sanksi yang diberikan sejumlah negara barat. Termasuk Amerika Serikat. 

Dilansir Jurnal Palopo dari Al Jazeera, Putin mengatakan Rusia siap untuk membahas status netral Ukraina.

Baca Juga: Tak Terima Vladimir Putin Disebut Penjahat, Jubir Kremlin Rusia Singgung Bom AS Tewaskan Ratusan Ribu Orang

Setelah masuk di tiga minggu perang yang telah menewaskan ribuan orang, dan memaksa jutaan orang Ukraina meninggalkan rumah mereka.

Dalam sebuah pidatonya, pada Rabu 16 Maret 2022. Vladimir Putin memang mengakui menderita atas sanksi yang diberikan oleh sejumlah negara barat. 

Namun, dirinya bersikeras menyatakan bahwa Rusia dapat menahan pukulan itu, bahkan ketika negara barat menyerang perekonomiannya. 

"Di masa mendatang, ada kemungkinan rezim pro-Nazi di Kyiv bisa mendapatkan senjata pemusnah massal, dan targetnya, tentu saja, adalah Rusia," Jawab Putin. 

Baca Juga: Inggris Sebut Senjata Rusia Sudah Tua, Amerika Serikat Salurkan Senjata Canggih ke Ukraina

Lebih lanjut, Vladimir Putin juga mengatakan jika negara-negara Barat yang ingin menghancurkan Rusia, sebaiknya melihat sejarah terlebih dahulu. 

"Mereka tidak tahu sejarah kita atau orang-orang kita, sehingga berani melanggar integritas teritorialnya, untuk memotong-motong Rusia dengan cara yang sesuai dengan mereka,"jelasnya.

Putin juga menyatakan jika aksi negara barat tersebut tidak lain, untuk menciptakan sebuah permusuhan politik. 

"Di balik pembicaraan munafik dan tindakan hari ini dari apa yang disebut kolektif Barat adalah tujuan geopolitik yang bermusuhan"

Baca Juga: Putin Tidak Punya Gigi Mundur dan Strategi Endgame, Rusia Diprediksi akan Kalah, Perang Berakhir Lebih Cepat

"Mereka hanya tidak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat,"tambah Putin. 

Presiden Rusia tersebut juga menjelaskan, barat sebenarnya telah menyatakan Rusia gagal bayar, sebagai bagian dari sanksinya atas konflik di Ukraina. 

Tetapi konflik itu hanya menjadi dalih bagi Barat untuk menjatuhkan sanksi tersebut. 

"Barat bahkan tidak repot-repot menyembunyikan bahwa tujuan mereka adalah untuk merusak seluruh ekonomi Rusia, setiap orang Rusia,"tutur Putin. 

Baca Juga: Situasi Memburuk, China Beri Isyarat Bantu Rusia, Perang Nuklir Tinggal Beberapa Langkah Lagi

Rusia juga menyatakan bersedia untuk melakukan negosiasi damai dengan Ukraina. Hal tersebut juga disetujui oleh Ukraina. 

Namun, menurut Ukraina, mereka tidak akan menyerah atau menerima ultimatum dari Rusia.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler