Ukraina Klaim Rusia Lakukan Serangan Jalur Laut, Kapal Tembakkan Rudal Jarak Jauh

16 Maret 2022, 13:47 WIB
Anton Gerashchenko sebut Rusia lakukan serangan ke lepas pantai Ukraina /Youtube @Anton Gerashchenko/

JURNAL PALOPO- Kementerian dalam negeri Ukraina melaporkan, jika Rusia kembali melakukan penyerangan. 

Serangan Rusia ke Ukraina nampaknya semakin gencar dilakukan dengan berbagai cara, meski mendapat tekanan dari sejumlah negara. 

Penasehat kementerian dalam negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, Rabu 16 Maret 2022 mengambarkan jika Rusia kembali melakukan penyerangan. 

Baca Juga: Amerika Serikat Cap Vladimir Putin Penjahat, Invasi Rusia ke Ukraina Masih Berlanjut

Serangan yang dilakukan Rusia kali ini, melalui jalur air dimana sebuah kapal milik Rusia menembakkan rudal ke Pantai Ukraina. 

Dilansir Jurnal Palopo dari Al Jazeera, Anton Gerashchenko mengatakan kapal perang Rusia menembakkan rudal dan artileri ke pantai Ukraina dekat Tuzla, di selatan Odesa, sekitar tengah malam.

Lebih lanjut Anton Gerashchenko menyebutkan jika rudal yang ditembakkan Rusia tersebut dalam jarak jauh, kemungkinan besar negara tersebut menguji sistem pertahanan pantai Ukraina.

"Mereka menembakkan sejumlah besar amunisi dari jarak yang sangat jauh,"ucap Anton Gerashchenko. 

Baca Juga: Dampak Kebrutalan Rusia di Ukraina, Vladimir Putin Dikecam Pendukung hingga Sahabatnya Sendiri

Hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah ada korban, atau kerusakan bangunan yang ditimbulkan dari serangan kapal perang Rusia. 

Sementara itu, Dana Moneter Internasional baru saja melaporkan jika invasi Rusia akan mempengaruhi seluruh ekonomi global, dengan memperlambat pertumbuhan dan mendongkrak inflasi. 

Terlebih lagi, secara fundamental hal tersebut dapat membentuk kembali tatanan ekonomi global dalam jangka panjang.

"Di luar penderitaan manusia dan arus pengungsi bersejarah, perang meningkatkan harga makanan dan energi"

Baca Juga: Amerika Serikat Beri 2 Jenis Bantuan untuk Ukraina, Rusia Pilih Rubah Taktik Invasi

"Memicu inflasi dan mengikis daya beli, sementara mengganggu perdagangan, rantai pasokan dan pengiriman uang di negara-negara tetangga Ukraina,"Jawab IMF.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler