Presenter Ini Himbau Pembunuhan Putin, Senator Pilih Gaya Julius Caesar untuk Menghilangkan Nyawanya

4 Maret 2022, 13:28 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin jadi sasaran kemarahan dunia yang bahkan menginginkan ia dibunuh seperti Julius Caesar. /Reuters/

JURNAL PALOPO - Presiden Rusia, Vladimir Putin jadi topik paling banyak dibicarakan diseluruh dunia.

Sebuah program bincang-bincang di New York, The Sean Hannity Show mengangkat topik Vladimir Putin.

Program ini dibawakan oleh penyiar acara Fox News, Sean Hannity.

Baca Juga: Menggugah Selera, Begini Resep Kue Bolu Mini Pinky, Cocok Bagi yang Suka Manis

Dalam podcast edisi Rabu waktu setempat, Sean Hannity menyarankan agar Vladimir Putin dibunuh dan NATO harus mengebom pasukan Rusia.

Menurutnya, dengan begini, konflik di Ukraina akan cepat selesai.

"Apa yang benar-benar kita butuhkan dalam krisis ini, lebih dari apa pun, adalah kecaman di seluruh dunia," kata Hannity dikutip dari Bussines Insider.

Menurut Hannity, Putin tidak layak hidup karena telah membunuh orang-orang yang tidak bersalah.

Baca Juga: Rezim Panik, Ukraina Minta Rusia Dikeluarkan dari DK PBB, Barat Lakukan Segala Cara Hancurkan Moskow

"Anda [Putin] membunuh pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah, Anda tidak layak untuk hidup. Itulah intinya," katanya.

Pembawa acara Fox News itu kemudian menegaskan gagasan pembunuhan Putin dalam sebuah tweet pada hari Kamis.

"Saya menambahkan bahwa siapa pun yang menyerang negara berdaulat (bahkan yang memiliki sejarah korupsi seperti Ukraina,) dan membunuh pria, wanita dan anak-anak seperti Putin, mereka kehilangan hak mereka untuk memimpin sebuah negara, dan mereka layak disingkirkan dengan cara apa pun yang diperlukan," dikutip dari cuitan Hannity di akun Twitter miliknya.

Dalam podcast yang sama, Hannity menyarankan agar NATO mengebom Rusia dan menghancurkan "seluruh konvoi Ibu Rusia" di Ukraina.

Baca Juga: Kemenangan Persib Bandung atas Persija Penuh Makna, Dua Pemain Ini Sangat Termotivasi

"Anda tahu, jika kita dapat melihat pada citra satelit di mana konvoi itu berada, saya tidak tahu, mungkin beberapa negara pintar, mungkin NATO akan mengambil beberapa jet tempur mereka.

"Atau mungkin mereka dapat menggunakan beberapa serangan drone dan menghancurkan keseluruhannya. konvoi si*lan. 

"Dan kemudian tidak ada yang mengambil pujian untuk itu, jadi Putin tidak akan tahu siapa yang harus membalas," kata Hannity.

Senator Amerika, Lindsey Graham juga telah meminta Rusia untuk membunuh Vladimir Putin dengan cara mirip Julius Caesar.

Baca Juga: Unggah Foto Sedih Bercaption Jangan Panggil Aku King di Instagramnya, Nassar Bikin Netizen Cemas dan Penasaran

Graham mengacu pada Brutus, seorang tokoh sejarah yang membunuh Julius Caesar, dan Claus von Stauffenberg, seorang perwira militer yang mencoba dan gagal membunuh Adolf Hitler.

Menurut Graham dalam cuitannya, hanya orang Rusia saja yang bisa melakukan tugas membunuh Putin.

"Satu-satunya orang yang dapat memperbaiki ini adalah orang-orang Rusia," merujuk seruannya untuk pembunuhan Putin di Twitter.

"Mudah diucapkan, sulit dilakukan. Kecuali jika Anda ingin hidup dalam kegelapan selama sisa hidup Anda, terisolasi dari seluruh dunia dalam kemiskinan, dan hidup dalam kegelapan, Anda perlu melangkah ke depan," lanjut Graham dalam cuitannya.

Baca Juga: Cerita Pemain Persib Bandung, Diantara Skripsi dan Aktifitas Tim Pangeran Biru

Para ahli mengatakan kepada The Washington Post bahwa pembunuhan Putin atau pemboman NATO tidak akan menyelesaikan krisis di Ukraina.

"Tidak ada keadilan puitis dalam pembunuhan kami terhadap Putin dan hal itu tidak akan mendiskreditkan Putinisme di Rusia dan di seluruh dunia," kata Steven Fish, profesor ilmu politik di University of California di Berkeley, dikutip dari The Post.

Sementara pakar lainnya mengatakan bahwa mengebom Rusia akan menjadi jalan buat NATO memulai perang dunia 3.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler