Biden Buka Celah di Konflik Rusia-Ukraina, China Siap Kuasai Taiwan Hanya Dalam Waktu Beberapa Jam

28 Februari 2022, 19:48 WIB
Joe biden dianggap membuka celah kepada China untuk menguasai Raiwan dalam konflik Rusia-Ukrain /Kolase/reuters

JURNAL PALOPO - Seorang penulis sekaligus pengacara, Gordon Guthrie Chang memperingatkan bahwa China bisa menyingkirkan Amerika Serikat (AS) sewaktu-waktu.

Hal ini didasari oleh kurangnya tindakan signifikan Presiden AS, Joe Biden terhadap Rusia.

Menurut Chang, Beijing saat ini sedang memantau dengan cermat tanggapan Biden yang tidak efektif terhadap invasi ke Ukraina.  

Baca Juga: Resep Bolu Potong Pop Ice, Cocok untuk Ide Jualan di Rumah

"China ingin mengacaukan dunia. China tentu ingin meminggirkan Amerika Serikat dan Rusia melakukan permintaan Beijing," kata Chang dikutip dari Fox News.

China sebelumnya telah mengumumkan kemitraan tanpa batas dengan Rusia sesaat sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

"Kami telah mendengar semua kesepakatan komoditas ini baru-baru ini. $117,5 miliar (Rp1,6 quadriliun) pengaturan minyak dan gas baru yang diumumkan 4 Februari," kata Chang.

Chang berpendapat bahwa Beijing mendanai ekspansionisme Rusia karena itu baik untuk China dimana Amerika Serikat sibuk di Eropa.

Baca Juga: Resep Stik Bawang Renyah, Cemilan Santai Saat Nongkrong

Pekan lalu, Sergey Mochalnikov, kepala Kementerian Energi Rusia, mengumumkan pakta yang akan menambah kesepakatan yang sudah menguntungkan Moskow.

Kantor berita TASS melaporkan pakta ini ditandatangani Rusia dengan India pada November 2021 untuk memasok 40 juta ton batu bara.

Chang juga memperingatkan bahwa China suka melihat Amerika Serikat direndahkan dan pemerintahan saat ini membuat segalanya mudah bagi mereka. 

"Biden tidak membela Ukraina dan Eropa seperti yang seharusnya, Beijing mengamati dengan cermat apa yang dilakukan AS," ujar Chang.

Baca Juga: Putin Seakan Buang-buang Nyawa Prajurit dan Alutsistanya, Sekitar 5000 Orang Rusia Tewas di Ukraina

Chang mencatat bahwa ada propaganda yang dibangung Beijing pasca penarikan militer AS dari Afghanistan. 

"Bagaimana ketika China menginvasi Taiwan, pulau itu akan jatuh dalam beberapa jam dan militer AS tidak akan datang untuk membantu," katanya.

Inilah yang menurut Chang dasar dari China memantau gerakan Amerika di konflik Rusia-Ukraina.

Presiden China, Xi Jinping juga telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mengambil alih Taiwan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Arema FC Keok dari Persik Kediri, Peluang Persib Bandung Gusur Singo Edan Terbuka Lebar

"Sekarang, dia (Xi Jinping) melihat Amerika Serikat tidak menggunakan kekuatannya, jadi karena itu, ada celah yang mulai dirasakan oleh Xi Jinping," ungkap Chang. 

Sementara itu, ada laporan bahwa Biden baru-baru ini berbagi informasi intelijen dengan China, yang dengan cepat dibagikan pula kepada Rusia.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler