JURNAL PALOPO - Video memilukan hati yang menunjukkan seorang bayi diangkat oleh tentara AS lewati tembok dengan kawat berduri jadi viral.
Peristiwa tersebut terjadi saat warga Afghanistan berbondong-bondong melarikan diri, ke bandara usai Taliban menduduki Afghanistan beberapa hari lalu.
Dalam video tersebut tampak bayi yang menangis dengan popok yang lepas ditarik dengan satu tangan oleh tentara AS di tengah keramaian bandara Kabul, Afghanistan.
Baca Juga: Konflik Afghanistan Makin Mencekam, 3 Distrik Berhasil Direbut Pasukan Anti Taliban
Juru bicara Pentagon, Joh Kirby mengungkapkan bahwa bayi yang tak diketahui identitasnya tersebut sedang sakit dan tentara tersebut dimintai pertolongan.
"Video yang Anda bicarakan, orang tua meminta Marinir untuk menjaga bayi tersebut karena sedang sakit," ucapnya kepada wartawan seperti yang dikutip Jurnal Palopo melalui News18.
Dia juga menambahkan bahwa bayi tersebut telah dibawa ke rumah sakit dan dikembalikan pada ayahnya.
"Marinir yang Anda lihat berada di atas dinding telah membawa bayi tersebut ke rumah sakit Norwegian yang ada di bandara. Mereka merawat bayi tersebut dan membawanya kembali kepada ayahnya," imbuh John Kirby.
Baca Juga: Taliban Berkuasa di Afghanistan, Perdagangan Heroin Eropa Terhambat dan Jurnalis Perempuan Dilarang
Jubir Pentagon tersebut juga mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Marinir tersebut karena rasa iba akan kondisi bayi di tengah kerumunan warga yang melarikan diri.
Saat video tindakan penyelamatan tentara AS tersebut vir, militer AS juga merilis beberapa foto tentara lain yang membantu anak-anak dari orang tua yang berharap untuk melarikan diri dari Afghanistan.
Seperti dua orang tentara wanita AS sedang menggendong bayi. Ada juga juga yang memberikan minum kepada anak kecil yang kehausan.
Bahkan ada seorang pria dengan seragam prajurit dilengapi peralatan tempur duduk bersama bayi mungil yang baru lahir.
Baca Juga: Berwudhu dari Air Ember yang Terkena Percikan Wudhu, Bolehkah? Ini Jawaban Buya Yahya
Saat ini ada sekitar 6 ribu tentara AS yang berjaga di bandara guna mempercepat proses evakuasi warga AS yang terjebak di Afghanistan.***