Lebih dari 58 Ribu Warga Palestina Mengungsi: Kami Butuh Makanan

18 Mei 2021, 19:28 WIB
Warga Palestina Butuh Bantuan Pangan dan Makanan/Reuters/Ibraheem Abu Mustafa /

JURNAL PALOPO – Lebih dari 58 ribu warga Palestina telah mengungsi akibat serangan udara dari Israel.

Serangan yang sudah terjadi selama berhari-hari itu telah menghancurkan hampir 450 bangunan di perbatasan Gaza.

“Sekitar 47 ribu pengungsi telah mencari tempat perlindungan di lebih dari 50 sekolah yang dikelola oleh PBB di Gaza,” kata Jens Laerke, Juru Bicara Kantor PBB, kepada wartawan.

Baca Juga: Diberi Kesempatan Perbaiki Hasil TWK, Novel Baswedan: Terimakasih Pak Jokowi

Laerke menambahkan dari 450 bangunan, 132 sudah hancur, sementara 316 lainnya rusak parah.

Enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan utama serta instalasi desalinasi juga rusak.

Kerusakan ini mempengaruhi akses ke air minum bagi sekitar 250 ribu warga Palestina.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Harris berkata adanya kekurangan pasokan medis yang parah, bisa sebabkan risiko penularan penyakit dan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Beredar Video Pasukan TNI Diberangkatkan ke Palestina, Cek Faktanya

Penularan dan penyebaran tersebut bisa dengan mudah melalui air, karena orang-orang pada terlantar dan berkerumun di sekolah.

Seorang wanita yang belum lama ini melahirkan, mengatakan mereka butuh persediaan perlengkapan.

“Kami butuh makanan, pakaian, selimut, kasur, dan susu,” katanya kepada Al Jazeera melalui telepon, dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 18 Mei 2021.

“Punggungku sakit karena tidur di lantai dengan alas yang tipis,” ucapnya.

Baca Juga: Israel Terus Bombardir Palestina Azab Tak Kunjung Tiba, Ini Tanggapan Ustadz Abdul Somad

Dia juga mengungkapkan sempat meminta popok untuk anaknya kepada orang lain.

“Saya mencoba menyusui anak saya tetapi dia masih lapar dan terus menangis,” ujarnya.

Keluarga lain yang juga mengungsi berkata bahwa tidak ada satupun kendaraan yang tersedia.

“Anak-anak kamu butuh dialihkan dengan mainan atau lainnya yang bisa membuat mereka lupa tentang pengeboman dan ketakutan dalam diri mereka,” katanya.

Baca Juga: Mengenal Hamas, Pejuang Militan Palestina yang Dicap Teroris oleh Israel

“Sekarang yang mereka katakan hanyalah tentang pengeboman,” tambahnya.

Seorang wanita lainnya mengungkapkan keluarganya butuh persediaan dasar seperti selimut dan makanan.

“Sudah lima hari kami tidur di lantai tanpa alas, dan kami belum menerima makanan atau persediaan apapun dari UNRWA,” katanya.

Dia menambahkan bahwa bahkan air yang mereka minum pun tidak bersih dan kamar mandinya sangat buruk.

Baca Juga: Peduli Warga Palestina Bella Hadid Hingga Dua Lipa Kecam Agresi Israel

Juru bicara UNRWA, Adnan Abu Hassan berkata kepada Al Jazeera, sudah mulai ada penyediaan beberapa kebutuhan dasar bagi keluarga pengungsi.

“Kami sangat membutuhkan dukungan,” ungkapnya.

Pada 10 Mei lalu, perbatasan Gaza yang digunakan untuk membawa bantuan kemanusiaan sudah ditutup oleh Israel.

Penutupan itu untuk mencegah adanya bantuan yang diberikan kepada warga Palestina yang sedang membutuhkan.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler