Namun, pekerjaan kuli bangunan di Kalimantan ternyata tidak mengubah hidupnya. Sanawi masih berpenghasilan sama sehingga ia harus berjualan es krim untuk dapat penghasilan tambahan.
Saat berjualan es krim, Sanawi bermodalkan uang Rp60 ribu hasil pinjaman kepada temannya. Ia pun berjualan dengan berkeliing Banjarmasin dan mendapat penghasilan kurang lebih Rp150 ribu.
Melihat peluang yang baik dengan berjualan es krim, Sanawi mengajukan pinjaman ke bank karena ia berkeinginan menjadi distributor dengan es krim hasil produksinya sendiri.
Untuk mewujudkan bisnis yang diimpikannya, Sanawi memproduksi es krim bernama Vanesa dengan mengajak teman-temannya bergabung.
Baca Juga: PKS Kritisi Kebijakan Pemerintah Menaikkan PPN 12 Persen: Jangan Menambah Beban Masyarakat
Bisnis es krim yang Sanawi jalankan ternyata berkembang pesat. Pada 2010 ia memiliki empat ratis mitra dan pada 2017, Sanawi memiliki 700 mitra yang tersebar di berbagai daerah seperti Kalimantan, Makassar, Manado, Batam, dan Jakarta.
Kini, pabrik es krim Sanawi memproduksi lebih dari sembilan ribu ember es krim per bulannya dengan omset mencapai miliaran rupiah.
Kisah sukses Sanawi sangat menginspirasi karena meskipun ia berasal dari keluarga tidak mampu bahkan dirinya tidak memiliki ijazah, namun Sanawi berhasil membuktikan bahwa hal tersebut bukan penghalang untuk menjadi sukses.***