JURNALPALOPO.COM- Kata pisah selalu menjadi momok bagi setiap pertemuan. Bahkan banyak bilang mengapa harus dipertemukan jika harus pisah di pertengahan jalan.
Kondisi seperti ini digambarkan oleh penyanyi solo Muhammad Tulus Rusydi yang akrab disapa tulus dalam albumnya yang dirilis pada 2016 lalu, lewat lagu berjudul 'pamit'.
Musisi kelahiran bukit tinggi ini menggambarkan ucapan pamit sang kekasih, akibat hubungan yang tak dapat dipertahankan lagi. Irama balled dan lirik lagu yang mendalam, akan membuat anda terseret dengan nuansa perpisahan.
Baca Juga: Proses Belajar Tatap Muka Diberlakukan, Bupati Luwu Utara Tekankan Protokol Kesehatan
Perpisahan dalam lagu ini digambarkan hanya sekedar status semata. selebihnya sang kekasih yang diwakili oleh Tulus ini masih berharap bisa menjadi teman baik bagi sang mantan.
Setelah ditelaah lebih jauh, lagu pamit ini bercerita tentang hubungan yang tak lagi memiliki titik temu dan mau tak mau harus berujung pada kata pisah.
Keduanya tak lagi menemukan alasan yang bisa membuat mereka bersatu. Hal ini tertuang dalam lirik 'tubuh saling bersandar kearah mata angin berbeda. Kau menunggu datangnya malam, saat kumenanti fajar'.
Dia izin untuk pamit dan pergi, namun keduanya tak menyimpan dendam apalagi permusuhan. Asmara berubah menjadi sebuah pertemanan.
Baca Juga: 7 Orang Masih Belum Ditemukan dalam Ledakan di Beirut, Diperkirakan masih ada yang Selamat