Tanggap Darurat Berakhir, PRI Fokus Program Pendampingan Pengungsi Terpadu Di Luwu Utara

- 12 Agustus 2020, 13:10 WIB
PRI membuat program Pendampingan Pengungsi Terpadu (PPT) di dua lokasi di Luwu Utara.
PRI membuat program Pendampingan Pengungsi Terpadu (PPT) di dua lokasi di Luwu Utara. /PRI

JURNALPALOPO.COM - Tanggap darurat yang diumumkan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara sebulan lalu telah berakhir.

Bencana yang telah meluluhlantakkan sebagian Kota Masamba dan beberapa daerah di Kabupaten Luwu Utara membawa material pasir dan lumpur.

Saat ini para korban bencana mengungsi di beberapa titik. 

Baca Juga: Daarut Tauhiid (DT) Peduli Salurkan Bantuan kepada 9.272 Jiwa Korban Banjir Luwu Utara

Relawan yang tergabung dalam PRI (Para Relawan Indonesia) saat ini telah melakukan Pendampingan Pengungsi Terpadu (PPT).

PPT ini merupakan program upaya untuk me-recovery sosio ekonomi pasca tanggap darurat banjir bandang Masamba dan bersifat jangka menengah antara 3-4 bulan.

Program tersebut meliputi pendampingan : 

1. Pemenuhan kebutuhan dasar para korban bencana berupa logistik sembako dan lainnya.

Baca Juga: Bulukumba jadi yang Pertama Ditemukan Dugaan Mark Up Anggaran Covid-19

2. Qur'anic Trauma Healing setiap hari kepada anak-anak korban bencana dengan metode hafalan juz 30 sambil bermain.

3. Pelatihan wirausaha kepada warga pengungsi untuk memaksimalisasi upaya recoveri sosial ekonomi.

4. Mendata dan mengkordinasikan dengan berbagai pihak untuk memastikan para korban bencana mendapatkan haknya berupa hunian tetap, dana kontrak rumah/kos-kosan, dan jaminan hidup sesuai program penangan pasca bencana oleh pemerintah.

5. Layanan kesehatan dan sanitasi yang baik di lokasi pengungsian.

Baca Juga: Menang melawan Philadelphia, Suns Lanjutkan Tren Kemenangan sejak Restart NBA

6. Memastikan seluruh interaksi pada program PPT sesuai dengan protokol Covid-19.

Program Pendampingan Pengungsi Terpadu PRI melayani dua titik yaitu Bukit Harapan Masamba dengan jumlah pengungsi 50 KK dan Desa Wara Kecamatan Malangke Barat dengan jumlah korban bencana 97 KK.

Adapun kebutuhan dasar pengungsi adalah :
1. Beras
2. Perlengkapan dapur dan lauk pauk.
3. Perlengkapan shalat, Qur'an, Iqra.
4. Perlengkapan wirausaha.
5. Dan kebutuhan lainnya.

Jika memungkinan, PRI akan menginisiasi pembangunan Pemukiman Terpadu 'Kampung Berkah Masamba' yang mengintegrasikan antara pemukiman 50 KK korban bencana yg kehilangan rumah dengan berbagai fasilitas seperti Madrasah, Pondok Tahfidz Qur'an dan pusat pelatihan Wirausaha Luwu Raya.

Baca Juga: Kerangka Manusia Ditemukan Warga di Radda Luwu Utara, Diduga Meninggal Akibat Kelelahan Cari Sapi

Kampung berkah adalah program penanganan pengungsi jangka panjang dengan prototypenya telah di bangun pasca bencana di Palu Sulteng dan saat ini telah aktif membina generasi di Palu, Sigi dan Donggala.

Kampung Berkah Pasigala di bangun di atas lahan seluas 2 hektar di Bukit Poi Popa Desa Pombewe Kab. Sigi Sulawesi Tengah.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah