Demo Terkait Penanganan Bencana Banjir Bandang, Kepala BPBD sebut Peserta Aksi seperti Penjual Obat

- 10 Agustus 2020, 18:24 WIB
demo ricuh di kantor bupati lutra.
demo ricuh di kantor bupati lutra. //instagram/@info_lutra/tangkapan layar

JURNALPALOPO.COM – Aksi puluhan pendemo yang mengatasnamakan Forum Korban Banjir Bandang Luwu Utara, berujung ricuh di Kantor DPRD Luwu Utara, Senin 10 Agustus 2020.

Kericuhan bermula saat peserta aksi meminta kepada Anggota DPRD untuk menghadirkan Bupati Luwu Utara, Bupati Indah Putri Indriani. Namun Anggota DPRD tidak bisa menghadirkan Bupati ditengah-tengah mereka.

Sebelumnya, massa tersebut juga sempat mendatangi kantor Bupati Luwu Utara sambil berorasi terkait bencana yang telah melanda beberapa daerah di Kabupaten Luwu Utara 13 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Telan Anggaran Rp13,57 triliun, Gaji Ke-13 PNS dan Pensiunan Cair Hari Ini

Tak kunjung ditemui Bupati, mereka kemudian mengalihkan perhatiannya ke ruangan BPBD Luwu Utara. Massa yang hendak bertemu dengan kepala BPBD Muslim Muchtar langsung menerobos masuk ke ruangan.

Dalam aksinya, para peserta aksi menuntut agar pemerintah segera percepat normalisasi DAS Masamba, Radda, dan Sabbang, Memperjelas status kondisi rumah hunian tetap, biaya sewah rumah sebagai pengganti huntara, alur proses penyaluran logistik bantuan, dan Mempertanyakan penggunaan dana tanggap darurat Pemda Lutra.

Selain itu mereka juga mempertanyakan proses pendataan status rumah korban bencana banjir, dan pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana banjir bandang.

 Kordinator aksi, Hatta mengatakan bahwa kepala BPBD, Kadis Lingkungan Hidup, dan Kadis Pekerjaan Umum ada di dalam ruangan, namun mereka tidak mau menemui peserta aksi.

Baca Juga: Baca 3 Doa Tentang Rejeki, Amalkan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x