4 Hari Pasca Banjir Bandang, Relawan Diharap Berhati-hati Terhadap Wabah Penyakit Kolera

- 17 Juli 2020, 21:55 WIB
Proses evakuasi korban meninggal dunia di Desa Radda.
Proses evakuasi korban meninggal dunia di Desa Radda. //Jurnal Palopo/Agunk

JURNALPALOPO,COM - Pemerintah Luwu Utara telah menetapkan 30 hari tanggap darurat pasca banjir bandang. Relawan dari berbagai penjuru terus berdatangan.

Hingga hari ke empat pasca bencana banjir bandang yang menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Luwu Utara proses evakuasi terus dilakukan.

Namun ada hal yang harus diperhatikan para relawan sewaktu melakukan evakuasi. Seperti yang disampaikan Pembina Mapala IAIN Palopo, Amrul Aysar Ahsan.

Baca Juga: Ada Tiga Prioritas Utama Kementerian PUPR Pasca Banjir Bandang Luwu Utara

Menurutnya, berdasarkan pengalaman pribadi sewaktu jd relawan di Aceh dan hasil pemetaan Mapala IAIN Palopo, maka siklus penanganan bencana akan menghadapi realitas dan tantangan beberapa hari ke depan diantaranya:

1. Lumpur yang mulai mengering bila hujan tidak turun akan mendatangkan debu. Maka tantangan berikutnya selain logistik pangan, adalah ISPA (saluran infeksi pernafasan).

2. Lumpur basah jika hujan turun akan mendatangkan banyak penyakit seperti kolera, berasal dari Lumpur basah bercampur dengan fases manusia, urine manusia, (Sanitasi yg buruk) dan mayat yang membusuk yg belum sempat dievakuasi.

3. Sabun dan Cairan disinfektan untuk membasuh tangan dan kaki sepulang dari kegiatan mengantar bantuan dan evakuasi.

Baca Juga: Telkomsel Gratiskan Nelpon di Lutra Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Korban Banjir Bandang

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x