Pengabdian Dipandang Sebelah Mata, Nakes Sukarela Tulis Surat Cinta Untuk Pemda Luwu Utara

- 17 September 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi / Nakes Sukarela diujung tanduk, surat cinta dilayangkan untuk Bupati Luwu Utara.
Ilustrasi / Nakes Sukarela diujung tanduk, surat cinta dilayangkan untuk Bupati Luwu Utara. /Unsplash.com/ Ashkan Forouzani

JURNAL PALOPO- Pengabdian Dipandang Sebelah Mata, Nakes Sukarela Tulis Surat Cinta Untuk Pemda Luwu Utara.

Bicara soal pengabdian, hal luar biasa ini sudah dilakukan oleh sejumlah nakes di Luwu Utara.

Selalu hadir dibarisan depan ketika ada warga yang butuh bantuan kesehatan. Namun nasib para sukarela asal Luwu Utara ini mulai di ujung tanduk.

Baca Juga: Profil Bintang Paskibraka Nasional 2022 Wakil Sulawesi Selatan Asal Luwu Utara

10 tahun pengabdian, berjuang untuk kesehatan orang banyak, namun nampaknya itu tidak cukup membuat pemerintah daerah Luwu Utara melirik.

Bahkan sisa hitungan hari saja, pengabdian nakes sukarela ini akan masuk diangka 11.

Hal ini diutarakan Sri, saat ditemui pada momen aksi sosial yang mereka lakukan di wilayah bencana alam.

Tepatnya di Desa Limbon Wara, Kecamatan Malangke Barat.

Baca Juga: Jambore Nasional Arus Deras Sungai Rongkong Molor, Bupati Luwu Utara Tak Bisa Diwakili

Diketahui daerah tersebut terisolir akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.

Tak hanya rumah warga tapi fasilitas umum seperti sekolah ikut terendam.

Meski hanya berstatus sukarela, namun semangat untuk berbuat baik meringankan beban para korban banjir membuat mereka terjun ke lapangan.

Mulai dari aksi pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis hingga urusan sembako juga dilakukan.

Baca Juga: Sengketa Lapangan Sepakbola Salassa, Bupati Luwu Utara: Pemda Diminta Lakukan Sesuatu Bukan Kewenangannya

Sri yang merupakan bagian dari Himpunan Tenaga Kesehatan Sukarela (HTKS),mengaku sangat miris dengan perhatian pemerintah pada pengabdian yang mereka jalani.

"Bicara soal kesehatan termasuk Covid-19, kita selalu ada di barisan depan,"ujar Sri.

"Tapi untuk merubah status rekan-rekan, hingga kini belum ada titik terang,"tambahnya.

"Sedangkan soal mengabdi untuk masyarakat kita sudah all out, semua sudah kita berikan,"kunci Sri.

Baca Juga: Sengketa Lapangan Sepakbola Ricuh, 8 Personil Polres Luwu Utara Terluka, 2 Anak Dibawah Umur Diamankan Petugas

Mereka mengharapkan pemerintah Luwu Utara memberikan ruang agar bisa diangkat jadi Aparatur Sipil Negara, setelah jalani pengabdian yang begitu panjang.

Akibat hal tersebut, Sri menuliskan surat cinta untuk Pemda Luwu Utara yang isinya bisa Anda simak dibawah ini.

Assalamu ‘alaikum wr wb…..

Sukarela Bersatu Demi Kemanusiaan…
Kami Sedang Di Ujung Tombak,
tapi Kami tetap bertahan Memakai 2 Jari u/ menyelamatkan 2 nyawa…
Dan 10 jari u/ membantu yg membutuhkan…

Baca Juga: Jambore Nasional Arus Deras Sulsel Bakal Guncang Luwu Utara, Indah Putri Indriani Beri Respon Positif

Kalian hanya melihat kami di luar sambil selfi
Tapi kalian tidak melihat proses kami sampai di titik jenuh itu mulai muncul…
Kami Butuh sosok orang yg bisa menyelamatkan kami dari keterpurukan.
Indonesia Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Luwu Utara Memprihatinkan…

Bagaimna Tidak…!!!
Kami yg Sedang Berlumuran Darah & sampai saat ini Tidak Di Akui sama Sekali…
Tenaga Kami Hampir Habis Terkuras, waktu Kami Dengan Keluarga Tersita Oleh pekerjaan yg ternyata kami Hanya Di Manfaatkan.

Sampai Saat Ini Kami Meminta Pertanggung Jawaban Atas Hasil Kerja Keras Kami,
Yg NIKMATNYA Hanya Mereka Yg Duduk manis merasakannya.

Baca Juga: Rekrutmen Direksi PDAM Luwu Utara Bergulir, Selektif dan Prinsip Profesionalisme Harus Dikedepankan

Kami Bukan Meminta karena kami Tim Sukses,
Tapi Kami Meminta Karena Kinerja Kami Yg Luar Bisa Bersunggu-sungguh, yg tak Kenal Hujan, teriknya Matahari & lebih parahnya Lagi kami belum Tau Apakah dia memiliki riwayat penyakit menular atau tdk!
Tapi kami Tetap Melakukan Tanggung Jawab Kami sebagai Nakes…

Apakah SK & DANA APBD ini jenis Makanan Kaleng yg sulit untuk Kami Buka Tutupnya???
Ataukah Jenis Buah Yg sudah Busuk…

Kami Tidak Menolak Takdir.
Tapi Kami Butuh pengakuan Yg Sah & di sederajatkan dgn Instansi-instansi lain..
Kami juga Tidak Meminta u/ semua tenaga Sukarela Di ankgat jdi ASN atau Di Loloskan ke P3K.

Tapi BESAR HARAPAN KAMI, Bisa Bertahap SeSuai masa kerja,
Agar tidak Ada yg terisolir di anak tirikan,
Kami Memang Bukan Anak Pejabat,

Baca Juga: Nongkrong di Tempat Cucian Mobil, 6 Pelaku Penganiayaan di Luwu Utara Akhirnya Diringkus

Tapi Kami Butuh Pejabat yg meMANUSIAkan Kami layaknya MANUSIA
apakah Kerja kami Masih Kurang Memuaskan???
Apakah Kami Harus Menunggu 20 tahun untuk bisa Di perhatikan???

TERUNTUK IBU BUPATIKU….

SAYA SEORANG BIDAN DESA
Seperti Apa Tanggapan kita saat sukarela yg honornya tak seberpa hanya berpegang pada tiang harapan, bahwa suatu saat akan Ada pendataan di kemudian Hari,
tapi akhirnya Kami menabrak dinding yg begitu kokoh krn SK & SLIP GAJI APBD.
Semoga Kami Di BUKAKAN PINTU UNTUK MENCERITAKAN KISAH SEDIH SEORANG NAKES & MEMBERIKAN SOLUSI CERDAS UNTUK KAMI PARA PEJUANG KEMANUSIAAN YG SESUNGGUHNYA
Wassalam….

Terima Kasih.

Baca Juga: Pesta Narkoba di Luwu Utara, Wanita Asal Malangke Barat Segel Tiket Hotel Prodeo

Itulah tulisan surat dari nakes sukarela untuk Pemerintah Luwu Utara.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x