Pasca Banjir, Perekonomian Luwu Utara Mulai Normal, IDP: Kita Terbantu Oleh Volunteer dan Warga

3 Agustus 2020, 14:17 WIB
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. /Humas Pemkab Luwu Utara. /Naswandi/

JURNALPALOPO.COM- Geliat dan gairah ekonomi Luwu Utara, pasca banjir bandang mulai beranjak normal. Baik dari sektor perdagangan, perbankan, bandara dan aktifitas ekonomi warga. 

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, banyaknya pengunjung yang masuk baik volunteer hingga masyarakat biasa cukup membantu pergerakan ekonomi di kabupaten yang dipimpinnya.

"Kalau dilihat di daerah yang terkena dampak langsung, memang geliatnya belum begitu terasa. Tapi di daerah sekitarnya alhamdulillah sudah mulai beranjak normal. Bahkan sejak hari pertama," ucap Indah saat dikonfirmasi, Senin 3 Agustus 2020.

Baca Juga: Bintara Polres Enrekang, Brigpol Azan Subarli Diberhentikan dengan Tidak Terhormat

Baca Juga: PPI Palopo Salurkan Donasi Rp. 15 Juta dari PPI Sidrap, untuk Korban Banjir Luwu Utara

Indah mengatakan para donatur yang berdonasi untuk Luwu Utara banyak yang

berbelanja di Masamba maupun di daerah dalam wilayah kabupaten Luwu Utara, sehingga aktivitas perekonomian tetap berjalan.

“Ini cukup banyak membantu menggerakkan kembali perekonomian Luwu Utara pasca terjadinya banjir bandang,” ucap Indah.

Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Luwu Utara tumbuh hingga 7,11 namun wabah pandemi covid-19 hanya ditargetkan 5,7, meski demikian banjir bandang yang melanda Luwu Utara juga berdampak pada perekonomian.

Baca Juga: Istri Hamil Anak Ketiga, Aktor Komedian Dede Sunandar Mengaku Itu Kejebolan

Baca Juga: Nongkrong Sambil Bawa Senjata Tajam Badik, Remaja Ini Diamankan Resmob Polres Palopo

“Kami belum ukur yah, tapi terakhir Luwu Utara ini pertumbuhannya 7,11, nah target kami karena ada pandemi covid-19, kami review dengan target 5,7 nah tentu dengan adanya banjir bandang ini agak berpengaruh terhadap pencapaian target yang telah ditetapkan,” ujar Indah.

Pantauan di lokasi aktivitas perdagangan di sekitar lokasi banjir Masamba seperti pasar tradisional, toko kelontong dan penjualan elektronik tetap berjalan.

Hingga kini, sebanyak 38 orang dinyatakan meninggal dunia akibat banjir. Warga yang hilang sebanyak 9 orang sementara jumlah korban selamat sebanyak 1.590 orang.

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan penyebab banjir disebabkan karena faktor curah hujan yang tinggi.

Baca Juga: Kajari Luwu Timur , Yohanes Avilla Agus Awanto Dimutasi ke Kejari Blora, Jawa Tengah

Baca Juga: Striker Lazio, Ciro Immobile Raih Sepatu Emas Eropa dengan Torehan 36 Gol

“Daerah Aliran Sungai yang ada di Luwu Utara kalau dilihat dari kondisi air setiap hari sangat terjaga, cuma memang hasil analisa melihat bahwa ada satu masalah di hulu dengan lereng yang curam dan tidak didukung agregat tanah yang kompak,” ucap Nurdin.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler