Putri Shorea menjawab 'Dengar ya, ibuku lebih cantik daripada dia, dia bukan siapa-siapa'.
Mendengar hal itu, ibu Enggar sudah tak tahan. Dia kemudian berdoa kepada Tuhan untuk memohon keadilan.
Benar saja, langit tiba-tiba menghitam dan hujan pun turun. Putri Shorea merasa kakinya tidak bisa digerakkan.
Ternyata dia mulai membatu mulai dari kaki hingga ujung kepala. Dia kemudian meminta maaf pada ibunya sambil menangis.
Namun nasi sudah jadi bubur, putri Shorea terus menangis hingga batu tersebut mengeluarkan air mata.***