Ibu Enggar yang mendengar hal tersebut kemudian pergi mengambil sendirinya.
Suatu hari putri Shorea memanggil ibunya. Ibu yang kaget langsung bergegas menuju Shorea.
Ibu Enggar mengira sesuatu yang gawat telah terjadi pada Shorea rupanya sisir yang Shorea pakai itu patah.
Shorea meminta kepada ibunya untuk membelikan sisir baru. Tidak hanya itu, dia juga meminta perhiasan baru.
Ibu Enggar nampak gelisah, dia kemudian membuka celengan yang selama ini dia tabung.
Tabungan tersebut adalah untuk keperluan sehari-hari namun untuk putri Shorea, apa pun dia lakukan.
Dia kemudian mendatangi putri Shorea dan mengajaknya ke pasar sembari menjual sayurannya di pasar. Putri Shorea pun sangat senang mendengar hal tersebut.
Dalam perjalanan, putri Shorea tidak mau membantu ibunya yang sangat kesusahan menggendong bakul sayuran.