Dia membantu Damar karena kegiatan tersebut dinilai membawa nama baik kampus sebab diikuti tidak hanya untuk universitasnya.
Damar dan Erik akhirnya mendapat lokasi yang dinilai cocok sebagai tempat latihan. Lokasi itu mempunyai medan dan suhu yang sama dengan puncak Mahameru. Keduanya pun pergi mengecek lokasi tersebut.
Kurang lebih 6 jam perjalanan, keduanya sampai di pos jaga pertama. Anehnya, di pos tersebut tidak ada orang. Damar dan Erik memutuskan meninggalkan ktp dan catatan bahwa mereka masuk ke lokasi.
Damar dan Erik masuk menyusuri lokasi tersebut dan jam menunjukkan pukul 8 malam.
Dalam perjalananya, keduanya hanya menemukan pohon-pohon yang tinggi dan mencekam. Suasana sunyi dan gelap mulai menghampiri keduanya.
Tiba-tiba Damar mendengar suara ayam, Damar mengatakan hal itu pada Erik namun Erik menyangkal dan mengatakan tidak mendengar suara apapun.
Damar mulai cemas dan merinding. Konon jika mendengar suara ayam malam-malam di tengah hutan, maka itu adalah pertanda tidak baik.
Beberapa saat kemudian, Damar pergi membuang air kecil.