Network
JURNAL PALOPO - Generasi muda wajib membangun kesadaran untuk melestarikan, menjaga, serta melindungi apa yang menjadi warisan budaya Indonesia.
Hal itu guna menjaga warisan budaya yang ada di Indonesia tetap berkembang dan tidak terkalahkan oleh pesatnya budaya Asing yang masuk.
Hal ini mengingat bahwa Indonesia merupakan negara dengan banyak keanekaragaman budaya, etnis, agama maupun linguistik.
Baca Juga: Rapat Koordinasi Polres Palopo, Tak Miliki Izin, Masyarakat Minta Warkop Mazogi Ditutup Selamanya
Hal tersebut diungkapkan oleh Harbiyanto yang merupakan Peserta LK III (Advance Training) HMI Sul-Selbar kepada Jurnal Palopo Rabu (24/05/2023).
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang mencakup lebih dari 17.000 pulau yang di huni oleh sekitar 255 juta penduduk, sebuah angka yang bisa di bilang cukup besar dalam suatu negara," katanya.
"Angka ini juga mengimplikasikan bahwa banyaknya keanekaragaman budaya, budaya, etnis, agama maupun linguistik dapat juga di temukan dalam negara ini," lanjutnya.
Bagi Harbiyanto, budaya Indonesia sendiri sangat berbeda dengan budaya barat, dimana ada perbedaan dalam pengalaman, sistem keyakinan, hierarki agama, dan pengertian tentang waktu.
"Sehingga negara ini menjadi kompleks, kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di indonesia, setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda," lanjut Harbiyanto menjelaskan.
Atas dasar itu, Harbiyanto berharap pada generasi muda untuk tetap mempertahankan budaya lokal dengan cara mempelajari budaya tersebut.
Baca Juga: Lomba Menembak Meriahkan HUT Bhayangkara, Perbakin dapat Support Penuh Kapolres Palopo
Karena bagi dia, sejatinya kesadaran untuk melestarikan warisan budaya bangsa memang harus dimulai dari generasi bangsa.
"Karena di pundaknyalah (generasi muda), ada potensi besar yang dapat memotivasi berbagai pihak demi mempertahankan seni dan budaya Indonesia," jelasnya.
Dalam penjelasannya, Harbiyanto menyebutkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk terus merawat dan mempertahankan kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Angka Kasus Stunting di Kota Palu Capai 24 Persen, Apa yang Dilakukan Pemerintah?
Seperti ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan.
Ia juga menegaskan bahwa generasi muda juga harus menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang negaranya miliki.
Serta menghindari sikap primordialisme dan etnosentrisme.
"Ajarkan budaya kepada orang lain," tutup peserta LK III HMI Badko Sul-Selbar itu. ***
