Network
JURNAL PALOPO- Ironi Cahya Supriadi! Menggila di Timnas U19, Ditolak Thomas Doll di Persija Jakarta, PSSI Disalahkan?
Cahya Supriadi adalah pilar Persija Jakarta, satu dari sekian skuad Timnas Indonesia yang bersinar.
Persija Jakarta dikatakan beruntung punya kiper sekelas Cahya Supriadi di Timnas Indonesia kini.
Baca Juga: Kompak Banget Nih! Pelatih Vietnam dan Thailand Sebut Pemain Kelelahan, PSSI Layangkan Protes ke AFF
Dari lima laga yang dimainkan Macan Muda Persija Jakarta, dirinya hanya kebobolan dua gol saja.
Ini tak lepas dari penampilan apik Cahya Supriadi, di bawah mistar gawang.
Tegas, lugas, dan punya refleks yang tinggi, buat Cahya menyita perhatian penikmat sepakbola.
Namun nasib kiper tersebut, bisa dikatakan tidak beruntung.
Pasalnya peluang untuk isi tempat dibawah mistar gawang Persija Jakarta tidak mungkin terjadi.
Andritany masih jadi yang terbaik, dan mendapat kepercayaan penuh dari Thomas Doll jadi kiper utama.
Meski demikian, Thomas Doll yang kini latih Persija Jakarta tak menampik jika Cahya Supriadi begitu gemilang.
Di tangan Shin Tae Young, Cahya Supriadi jadi kiper pilih tanding dan segel tempat utama Timnas U19.
Baca Juga: Penjinak Arema Ditaklukkan Borneo FC, Mental Juara Singo Edan Diuji Pesut Etam
Sederet penyelamatan gemilang, sapuan hingga jatuh bangun sudah jadi hal biasa baginya.
Bahkan tak jarang dirinya bangkitkan semangat rekan-rekannya di lapangan.
"Dia punya sesuatu yang spesial, suatu hari dia bisa jadi kiper yang bagus,"ucapnya.
Namun TD dengan tegas mengatakan tak ingin berikan tempat padanya, dan lebih percayakan posisi kiper utama pada Andritany.
Baca Juga: Bintang Asing Persija Jakarta Kena Kritik Pemain Junior, Michael Krmencik Hilang dari Sesi Latihan
"Kami tak mau berikan tekanan pada Andritany, saat ini dalam kondisi kebugaran yang bagus,"benernya.
Eks Dortmund itu juga menyalahkan PSSI.
Hal ini dikarenakan sistem TC yang dirasa sudah tidak cocok lagi dengan sepakbola saat ini.
TC yang dilakukan PSSI bagi Thomas justru jadi penghalang pemain tampil di kompetisi Liga.
"PSSI harus merubah sesuatu, karena persiapan penting untuk Liga 1,"jelas pria asal Jerman itu.***
