JURNALPALOPO.COM - Derby El Clasico Indonesia mempertemukan Persib Bandung dan Persija Jakarta yang selalu menghadirkan atmosfer membara di dunia sepak bola Tanah Air.
Keduanya bukan hanya sekadar tim sepak bola, tetapi juga merupakan simbol dari dua kota besar di Indonesia, Bandung dan Jakarta.
Rivalitas antara Maung Bandung dan Macan Kemayoran telah membawa persaingan ini ke level yang lebih dari sekadar olahraga, melibatkan aspek budaya, sejarah, dan identitas.
Baca Juga: Jelang El Classico Persib vs Persija Jakarta, Marko Simik Kirim Berita Buruk The Jack
Saat keduanya bertemu, atmosfer panas yang tercipta bukan hanya dirasakan oleh para penggemar di Indonesia, tetapi juga menjadi perhatian media sepak bola internasional.
Dari Malaysia hingga Vietnam, media-media luar negeri turut mengupas habis persaingan klasik antara kedua tim ini.
Bojan Hodak, pelatih Persib, dengan keyakinan yang menggebu-gebu, menegaskan bahwa para pemainnya sudah termotivasi secara maksimal untuk tampil di level terbaik.
"Pertandingan yang top gemanya sampai ke Asia karena dua tim klasik Indonesia akan bertanding," ungkapnya, menunjukkan betapa besar arti dari laga ini bagi pecinta sepak bola di seluruh benua.
Baca Juga: Kembali Viral di Medsos, Kurnia Meiga Terekam Jualan 3 Jersey Andalan, Nasib Si Otong Kian Miris
Sementara itu, Thomas Doll dari Persija Jakarta juga tak mau kalah dalam persiapan.
Dia mengakui betapa besar pertandingan kontra Persib Bandung bagi timnya dan mengharapkan dukungan besar dari suporter.
"Semua tahu laga Persija melawan Persib adalah derbi terbesar di Indonesia dan penuh dengan emosi," ujarnya, menggambarkan betapa pentingnya perjuangan mereka di lapangan hijau.
Namun, laga ini bukan hanya sekadar pertandingan sepak bola. Lebih dari itu, duel antara Persib dan Persija selalu membawa nuansa persaingan gengsi dan kebanggaan bagi suporter kedua tim.
Baca Juga: Wahyudi Hamisi Tampar Radja Nainggolan: Pura-pura Lalu Minta Maaf, Seolah Tak Terjadi Apa-apa
Dukungan yang besar dari Bobotoh dan Jakmania, keduanya datang langsung ke tempat latihan tim kesayangannya, menjadi bukti nyata betapa besar arti dari Derby El Clasico Indonesia bagi masyarakat pecinta sepak bola di Indonesia.
Meskipun harapan untuk menyaksikan laga langsung harus kandas, dengan Komisi Banding (Komding) PSSI tidak mengabulkan upaya banding yang dilakukan Persib, semangat dan antusiasme suporter tak luntur.
Mereka tetap memberikan dukungan penuh, meskipun dari jauh, sebagai bentuk nyata cinta dan kesetiaan mereka terhadap tim kesayangan.
Dalam keadaan seperti ini, bagi kedua tim, laga ini bukan hanya tentang meraih tiga poin, tetapi juga tentang mengukir sejarah, mempertahankan gengsi, dan memperjuangkan nama baik klub.
Pertarungan yang akan berlangsung sore hari, (9/3), pukul 15.00 WIB, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, bukan sekadar pertandingan sepak bola biasa, tetapi adalah panggung bagi kedua tim untuk menunjukkan kemampuan terbaik dan mempersembahkan kemenangan bagi suporter setia mereka.***