Tak Hanya Indah, Bali Juga Memiliki Tradisi Unik yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Berkunjung

- 15 Oktober 2020, 20:14 WIB
Ilustrasi budaya Bali.
Ilustrasi budaya Bali. /Keulefm

JURNALPALOPO - Bali yang sering disebut pulau dewata merupakan salah satu pulau yabg sudah tidak diragukan lagi keindahan panoramanya.

Oleh sebab itu, Bali menjadi salah temoat berkunjung para wisatawan dari mancanegara karena Bali mampu memanjakan mata.

Tak hanya memiliki bermacam-macam tempat wisata, beberapa tradisi unik yang digelar pada sejumlah tempat di pulau Bali tersebut, menjadi hal yang istimewa untuk dinikmati oleh wisatawan.

Baca Juga: Beberapa Idol K-Pop Ini Berani Meminta Sasaeng Fans untuk Berhenti Mengganggu Mereka

Apalagi jika mereka yang kebetulan liburan di pulau Dewata, bisa menemukan sejumlah kebiasaan atau hal-hal tradisional pada jaman modern sekarang ini akan kan mendapatkan pengalaman istimewa yang tidak bisa ditemukan di daerah lainnya.

Upacara Ngaben

Upacara Ngaben merupakan bagian dari ajaran agama Hindu. Tradisi ini bertujuan untuk menyucikan arwah orang meninggal. Bentuknya berupa pembakaran jenazah yang diletakkan dalam sebuah wadah.

Setelah menjadi abu, pihak keluarga melarungkan ke laut atau sungai sebagai tanda melepaskan jiwa agar bersatu dengan Sang Pencipta.

Baca Juga: Surga di Teluk Bone, Ini 5 Destinasi Wisata di Luwu Timur Sulawesi Selatan

Mekare-kare

Mekare-kare ini dikenal juga dengan perang pandan, tradisi unik di pulau Bali hanya dilakukan di desa tradisional Tenganan, Karangasem yang dikenal juga sebagai desa Bali Aga.

Perang dilakukan berhadap-hadapan satu lawan satu dengan masing-masing memegang segepok pandan berduri sebagai senjata.

Desa Tenganan juga merupakan salah satu desa Bali Aga yang mengklaim sebagai penduduk Bali Asli.

Baca Juga: Tanpa Minum Obat, 4 Cara Dipercaya Bisa Menurunkan Demam pada Anak

Mekare-kare atau perang Pandan digelar saat Ngusaba kapat (Sasih Sambah) atau sekitar bulan Juni.

Budaya dan tradisi unik tersebut digelar di halaman Bale Agung dilangsungkan selama 2 hari dan dimulai jam 2 sore, ritual atau prosesi tersebut bertujuan untuk menghormati Dewa Perang atau Dewa Indra yang merupakan dewa Tertinggi bagi umat Hindu di Tenganan. Desa ini menjadi salah satu destinasi wisata dan tujuan tour populer di pulau Bali.

Tari Pendet

Tari ini merupakan tari berkelompok yang biasanya ditarikan oleh perempuan. Di beberapa daerah, tarian ini ditarikan oleh pria.

Baca Juga: 4 kali Bentrok Dalam Sebulan, Polres Palopo Lakukan Pengamanan Ketat di Wilayah Mancani

Fungsi tari pendet adalah untuk menyambut Dewa atau Tuhan turun ke bumi, saat dilaksanakan upacara keagamaan.

Selain itu, tari pendet juga berfungsi sebagai tari menyambut tamu. Kepopuleran tari pendet jangan diragukan. Buktinya, negara tetangga seperti Malaysia mengklaim tarian ini sebagai budayanya.

Nyepi adat

Nyepi adat, selain hari Raya Nyepi secara keseluruhan di Bali, beberapa desa pakraman yang ada di Bali mempunyai kebiasaan ataupun tradisi Nyepi Adat, jadi untuk semua wilayah desa tersebut sepi, tidak ada aktivitas, tidak boleh keluar rumah ataupun bepergian, mati lampu dan tidak boleh melakukan kegaduhan.

Baca Juga: Jangan Panik! Berikut 6 Cara Atasi Tulang Ikan Tersangkut di Tenggorokan

Namun jalan desa untuk umum tidak ditutup, pengguna jalan masih bebas lalu lalang, sehingga jangan heran sebuah desa terlihat sepi tanpa aktivitas.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x