Network
Baca Juga: Bacaan Liturgi Katolik, Jumat 8 Maret 2024: Lengkap dengan Mazmur Tanggapan dan Doa Penutup
Meskipun patut disyukuri bahwa dia tidak terjerumus dalam perbuatan-perbuatan jahat, kita juga harus mempertimbangkan makna yang terkandung dalam doanya.
Perhatikan bagaimana dia menilai dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya dengan sikap yang sombong.
Di sisi lain, pemungut cukai berdiri jauh dari keramaian, merasa rendah diri, dan dengan tulus memohon ampun kepada Allah.
Yesus pun memuji kerendahan hati yang ditunjukkan oleh pemungut cukai tersebut, menyatakan bahwa dia diterima oleh Allah.
Baca Juga: Bacaan Liturgi 6 Maret 2024, Lengkap dengan Renungan Harian Katolik dan Mazmur Tanggapan
Kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini untuk tidak menganggap diri kita lebih baik dari orang lain dan untuk senantiasa merendahkan hati di hadapan Tuhan.
Sikap rendah hati, kesediaan untuk bertobat, dan kepercayaan penuh kepada Allah adalah hal-hal yang dihargai oleh-Nya.
Semoga kita semua dapat belajar dari perbandingan, antara orang Farisi dan pemungut cukai ini dan senantiasa hidup dalam kerendahan hati di hadapan Allah.
Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik, Senin 23 Oktober 2023 : Hidup Anugerah Tuhan
