Baca Juga: 41 Tahun Menolak Pensiun, Bek Persija Jakarta Punya Impian Main Bareng Penerus
Bagi Yesus, anak-anak adalah “model kekudusan dan kerendahan hati” yang harus dihargai, dihormati, dan dilindungi. Bahkan Yesus sendiri merendahkan diri-Nya untuk masuk ke dalam dunia ini sebagai seorang anak kecil.
Mengapa model anak-anak menjadi syarat mutlak agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga? Barangkali kemampuan anak-anak kecil untuk melaksanakan perintah Allah untuk mengasihi Allah dan sesama.
Anak-anak kecil kelihatannya menerima tanpa syarat, tersenyum tanpa alasan, mengampuni dan melupakan dengan mudah, dan menaruh kepercayaan tanpa mencoba mengetesnya terlebih dahulu, menerima apa yang dikatakan orang-orang dewasa dengan mudah.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Model Gigi Kamu yang Mana, Cari Tahu Karakter Paling Mendominasi
Kitab Suci menempatkan kehormatan bagi anak-anak kecil dalam Kerajaan Allah. Lalu mengkaitkan anak-anak kecil dengan keharmonisan zaman yang akan datang.
Misalnya, Yesaya menggambarkan firdaus sebagai sebuah tempat di mana seorang anak kecil akan bermain-main dekat liang ular tedung, tanpa dilukai, malah memiliki kuasa atas hewan/binatang yang kejam seperti serigala dan macan tutul dlsb. (lihat Yes 11:6-9).
Sementara Injil hari ini mengharapkan kita untuk mempertimbangkan “sifat anak-anak” diri kita sendiri (bukan sifat kekanak-kanakan) dalam hidup sebagai orang beriman.
Baca Juga: Gol Ramadhan Sananta Dianulir, Timnas Indonesia Kandas di Babak 16 Besar Asian Games
Doa Penutup