Bentuk Tim 5, Para Tokoh dan Pemangku Adat Sepakat Akhiri Dualisme di Kedatuan Luwu

- 30 Agustus 2020, 22:57 WIB
Para tokoh dan pemangku adat sepakat mengakhiri dualisme kepemimpinan yang terjadi di Kedatuan Luwu.
Para tokoh dan pemangku adat sepakat mengakhiri dualisme kepemimpinan yang terjadi di Kedatuan Luwu. /

Hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Pemegang Mandat Adat Pancai Pao Abidin Arief To Parukka, dan Pua Oragi Datu Kemacoaan Bawalipu Wotu Ontonna Luwu Sumardi Noppo To Mecce Pua Amula, yang mewakili Macoa Bawalipu, dan tokoh adat Eng. Andi Asrul Nyili Opu To sau.

Kemudian ada wija Datu Kamanre H Andi Baso Opu Bau, Tokoh Adat Luwu dari Bastem AKBP (Purn) Drs Pandu Tandirerung, Tomatua Rante Balla Herman Mangentang, dan para tokoh dan pemangku adat lainnya.

Abidin Arief To Parukka selaku pemegang mandat adat Pancai Pao pada pertemuan tersebut menekankan untuk tidak melakukan kudeta.

Menurutnya, adat di Kedatuan Luwu tidak pernah mengenal yang namanya kudeta. Dia juga mengatakan agar situasi ini dihadapi dengan bijak dan kepala dingin.

Baca Juga: Simak 4 Masalah Kesehatan yang ditimbulkan Apabila Tidur dengan Rambut Basah

 

Dia menegaskan bahwa keturunan wija to Luwu adalah keturunan yang memperbaiki orang. Dia berharap agar tidak ada yang dipermalukan.

Abidin menjelaskan jika kehadiran Pancai Pao bertujuan untuk memperbaiki tatanan adat di Kedatuan Luwu. Pancai Pao akan diam kembali jika masalah tersebut telah selesai.

Sedangkan, Pua Oragi Datu Kemacoaan Bawalipu Wotu Ontonna Luwu Sumardi Noppo To Mecce Pua Amula, yang mewakili Macoa Bawalipu, menjelaskan, upaya menyelesaikan masalah dualisme ini harus merujuk kepada sejarah.

Sesuai sejarah, penyelesaian dualisme di Kedatuan Luwu dipelopori Pancai Pao bersama Macoa Bawalipu, yang meminta anak tellue untuk turun tangan meluruskan tatanan adat.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x