Network
JURNAL PALOPO - Peringatan Wajib St. Yustinus Martir adalah sebuah perayaan orang kudus yang berada di bawah tingkatan Pesta. Peringatan ini ada yang wajib maupun fakultatif/ optional.
St. Yustinus Martir sendiri lahir dari sebuah keluarga kafir di Nablus, Samaria, Asia Kecil pada permulaan abad kedua kira-kira pada kurun waktu meninggalnya Santo Yohanes Rasul.
St. Yustinus mendapat pendidikan yang baik semenjak kecilnya. Kemudian ia tertarik pada pelajaran filsafat untuk memperoleh kepastian tentang makna hidup ini dan tentang Allah.
Baca Juga: Kalender Liturgi Katolik Kamis 1 Juni 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan
St. Yustinus ditangkap dan bersama para martir lainnya dihadapkan dihadapankan ke depan penguasa Roma.
Setelah banyak disesah, kepala mereka dipenggal. Peristiwa ini terjadi pada tahun 165. Yustinus dikenal sebagai seorang pembela iman terbesar pada zaman Gereja Purba.
Lalu Apa Warna Liturgi pada Peringatan Wajib St. Yustinus Martir?
Peringatan Wajib St. Yustinus Martir dalam kalender Liturgi memiliki warna Liturgi merah.
Dikutip Jurnal Palopo dari laman Gaspard, warna merah menjadi warna busana Liturgi yang digunakan pada Hari Raya Pentakosta.
Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Kamis 1Juni 2023, Ketekunan dan Iman
Dimana warna merah melambangkan cinta tuhan, darah, api, dan perayaan para Martir.
Perlu diketahui, warna Liturgi merupakan warna-warna yang dipakai pada berbagai perayaan liturgi dalam Gereja, seperti Misa, Perjamuan Kudus, dan ibadat-ibadat lainnya.
Itulah dia warna baju atau busana yang digunakan pada Peringatan Wajib St. Yustinus Martir yang di tahun 2023 jatuh pada Hari Kamis (01/06/2023).
Perlu diketahui St. atau Santo merupakan istilah dalam Katolik yang merujuk kepada individu yang dianggap sebagai orang kudus atau setelah meninggal dunia telah mencapai kesucian yang tinggi dan mendapat tempat di surga.
Baca Juga: Bacaan Liturgi Katolik Kamis 1 Juni 2023, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan
Istilah "Santo" berasal dari bahasa Latin "sanctus" yang berarti "sucikan" atau "kudus".
Santo-santo dalam Katolik dikenal karena kehidupan yang saleh, kesaksian iman, dan karya-karya yang dianggap sebagai bukti kekudusan mereka.
Mereka dianggap sebagai contoh dan teladan bagi umat Katolik untuk mengikuti dan memperoleh inspirasi dalam hidup rohani mereka.
Santo-santo ini diperingati dalam kalender liturgi dan dipuja oleh umat Katolik.***
